Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Anak Muda Rusia Dinilai Muak dengan Politik Ekspansif Putin

Mediaindonesia.com
19/3/2022 10:35
Anak Muda Rusia Dinilai Muak dengan Politik Ekspansif Putin
Seorang gadis terbungkus selimut saat dia dan yang lain berbaris untuk naik ke bus usai melintasi perbatasan Polandia-Ukraina.(AFP/Wojtek Radwanski.)

GELOMBANG demonstrasi antiperang yang terjadi di penjuru Rusia digerakkan oleh anak-anak muda meski berhadapan dengan tindakan keras aparat keamanan. Ini menunjukkan menyatunya aspirasi kemuakan generasi muda terhadap politik ekspansif Presiden Vladimir Putin.

"Mau diakui atau tidak, saat ini Presiden Putin yang dulu populer sebagai pemimpin yang mampu menjadi penglima kebangkitan Rusia kini dikelilingi orang-orang seusianya. Dia hanya populer bagi generasi tua. Suka tidak suka, ini alarm bagi Putin dan partainya menuju Pemilu Rusia pada 2024," tutur pengamat komunikasi dari Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Algooth Putranto, dalam keterangan resmi, Sabtu (19/3).

Generasi penggerak demonstrasi tersebut tentu saja bukan anak-anak muda yang dahulu mengelu-elukan Putin di masa kebangkitan Rusia. Secara alami, generasi Rusia pendukung Putin tersebut seiring waktu menua dan semakin lelah. Generasi muda Rusia tersebut ada di usia 18-24 tahun yang secara umum ialah kelompok tech savvy sehingga sangat terpapar nilai-nilai demokrasi. Seperti generasi muda di tempat lain, generasi ini sangat menentang perang yang dilakukan di Ukraina.

Keterlibatan generasi muda ini dapat dimaklumi terutama karena sampai saat ini Rusia menerapkan wajib militer. Di Rusia, diberlakukan 12 bulan wajib militer untuk semua warga negara pria berusia 18-27 tahun bertugas selama satu tahun. Presiden Putin pada 2019 juga pernah menyatakan melibatkan wamil dalam pertempuran masa kini yang didominasi teknologi merupakan hal yang tidak relevan. Namun pada kenyataannya beberapa wajib militer telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

Kondisi itu semakin buruk dengan tindakan pihak Ukraina dengan menyebarluaskan rekaman video tentara Rusia yang tertangkap sedang menangis dan kelaparan sehingga dibantu diberi makan oleh masyarakat Ukraina. "Rekaman ini tentu meruntuhkan moral generasi muda Rusia yang terkena wajib militer. Ini jelas meruntuhkan moral anak-anak muda Rusia yang sejak 2019 cenderung kurang mempercayai Presiden Putin," tuturnya. Indikasi ketidaksukaan generasi muda yakni mengerasnya aksi-aksi demonstrasi di Rusia yang semakin solid pada 2021 ketika mereka menggerakkan demonstrasi di banyak wilayah Rusia dengan isu antikorupsi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya