Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ukraina Desak Barat untuk Waspada Terkait Pembicaraan dengan Rusia

 Atikah Ishmah Winahyu
30/1/2022 17:03
Ukraina Desak Barat untuk Waspada Terkait Pembicaraan dengan Rusia
Kendaraan dan peralatan militer dari Amerika Serikat di Basis Angkatan Udara AS Dover, Delaware, AS, siap dikirim ke Ukraina.(Mauricio Campino / US AIR FORCE / AFP)

KIEV mendesak Barat untuk tetap waspada dan tegas dalam pembicaraannya dengan Rusia.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengerahan pasukan kecil ke Eropa timur di tengah kekhawatiran Moskow dapat menyerang Ukraina.

Pejabat tinggi pertahanan Washington pada hari Jumat (28/1) memperingatkan bahwa Kremlin telah mengerahkan cukup banyak pasukan dan perangkat militer di wilayah perbatasan yang mengancam seluruh Ukraina.

Namun AS dan Uni Eropa menyerukan upaya diplomatik lebih lanjut untuk mencegah konflik antara Ukraina dan Rusia yang mengerikan.

Para pemimpin Barat  mendesak untuk meredakan krisis dengan meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan diaolog.

Barat tetap melakukan tekanan Rusia dengan berjanji akan memberikan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia masih mengirim pasukannya.

Baca juga: AS Minta Warganya untuk Segera Tinggalkan Ukraina

Pada saat bersamaan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Jumat (28/1) mendesak mitra Barat-nya untuk menghindari kepanikan atas pengerahan pasukan besar-besaran Rusia di wilayah perbatasan Ukraina-Rusia.

Sejauh ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bersepakat tentang perlunya deeskalasi ketegangan.

Menurut ajudan Macron, Putin mengatakan kepada pemimpin Prancis itu dalam telepon yang berlangsung lebih dari satu jam bahwa dia tidak memiliki rencana ofensif dan invansi ke Ukraina.

Di Washington, Biden mengatakan dia akan segera mengirim sejumlah kecil pasukan AS untuk mendukung kehadiran NATO di Eropa timur karena ketegangan tetap meningkat antara Ukraina dan Rusia.

Prancis mengatakan pada Sabtu (29/1)  bahwa pihaknya berencana untuk mengirim ratusan tentara ke Rumania, sekutu NATO, sebagai bagian dari penempatan yang pertama kali digembar-gemborkan oleh Macron awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, Sabtu (29/1), mengeluarkan seruan kepada barat untuk tetap waspada dan tegas saat kontak dengan pihak Rusia dalam percakapan dengan mitranya dari Prancis, Jean-Yves Le Drian.

“Pembicaraan tersebut menggarisbawahi perlunya menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memicu kecemasan di masyarakat Ukraina dan merusak stabilitas keuangan negara pasca-Soviet,” kata sebuah pernyataan Ukraina. (Aiw/The Guardian/OL-09)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya