Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SALAH satu misteri dari Perang Dunia II tampaknya akhirnya terungkap setelah penyelidikan berhasil mengindentifikasi seorang notaris Yahudi sebagai tersangka utama yang mengkhianati Anne Frank dan keluarganya.
Arnold van den Bergh diduga mengungkapkan persembunyian keluarga Frank di Amsterdam kepada Nazi untuk menyelamatkan keluarganya sendri. Hal itu terungkap dalam penyelidikan berdurasi selama 6 tahun yang dilakukan seorang mantan agen FBI.
Hal itu terungkap melalui teknik penelitian data dikombinasikan dengan teknik penelusuran data dikombinasikan dengan keberadaan surat anonim yang dikirimkan kepada ayah Anne, Otto, yang menyebut nama Van den Bergh.
Baca juga: Polandia Tangkis Tuduhan Anti-Semitisme dari Israel
Museum Anne Frank House mengaku kagum dengan hasil penyelidikan yang terungkap dalam buku yang diterbitkan oleh penulis Kanada Rosemary Sullivan, Selasa (18/1), meski penyelidikan lebih lanjut masih harus dilakukan.
Teori mengenai razia Nazi pada 4 Agustus 1944 yang membongkar jalan rahasia ke sebuah rumah di Amesterdam tempat Anne Frank dan keluarganya bersembunyi selama 2 tahun banyak beredar.
Anne dan saudarinya meninggal di kamp konsentrasi Bergen-Belsen pada 1945 namun buku harian anak perempuan itu menjadi salah satu catatan paling kenamaan mengenai Holocaust, terjual sebanyak 30 juta kopi.
Pensiunan agen FBI Vince Pankoke dipekerjakan oleh sutradara film dokumenter Belanda pada 2016 untuk memimpin tim yang akan membongkar kasus yang sebelumnya dua kali gagal dibongkar polisi.
Nama Van den Bergh, yang meninggal dunia pada 1950 karena kanker tenggorokan, sebelumnya tidak pernah mendapatkan sorotan.
Namun, nama Van den Bergh, menjadi yang terdepan dari daftar empat nama dalam penyelidikan Pankoke, yang menggunakan algoritma untuk menemukan kaitan baru dari sejumlah informasi.
Van den Bergh merupakan anggota pendiri Komisi Yahudi, badan administrasi bentukan Nazi untuk mengorganisir deportasi warga Yahudi dari Belanda.
Penyelidik menemukan fakta bahwa keluarga Van den Bergh seharusnya dideportasi dari Belanda. Namun, keputusan itu dicabut, beberapa saat sebelum razia ke persembunyian keluarga Frank, memancing kecurigaan bahwa Van den Bergh mengkhianati keluarga Frank untuk menyelamatkan keluarganya sendiri.
Van den Bergh juga memiliki kesempatan untuk membongkar persembunyian keluarga Frank karena dia bekerja sebagai notaris untuk seorang pedagang barang seni Jerman yang menjual benda yang dijarah dari keluarga Yahudi kepda Hermann Goering.
Namun, bukti yang paling memberatkan Van den Berg adalah sikap Otto Frank yang memandang serius tudingan terhadap Van den Bergh.
Ayah Anne Frank itu mengungkapkan, pada 1964, bahwa dia menerima surat, tidak lama selepas Perang Dunia II, yang menyebut Van den Bergh sebagai orang yang mengkhianati keluarganya dan sejumlah warga Yahudi lainnya.
Informasi yang diterbitkan di buku berjudul The Betrayal of Anne Frank karangan Rosemary Sullivan telah memicu kehebohan di Belanda.
Direktur Eksekutif Anne Frank House, Ronald Leopold, mengatakan penyelidikan itu telah melahirkan informasi penting baru.
Namun, masih ada tanda tanya, terutama adalah siapa yang mengirim surat kepada Otto Frank, dan mengapa.
"Anda harus berhati-hati menuding seseorang sebagai pengkhianat Anne Frank kecuali Anda 100% atau bahkan 200% yakin," tegas Leopold.
Penyelidik menduga Otto Frank sengaja tidak mengungkapkan surat yang dia terima karena takut fakta bahwa pengkhianat keluarganya adalah orang Yahudi akan memicu semangat anti-Semit. (AFP/OL-1)
Bunker St. Pauli di Hamburg, Jerman, yang dibangun menggunakan tenaga kerja paksa selama rezim Nazi, kini mengalami transformasi mengejutkan menjadi destinasi modern.
Pendukung sayap kanan klub asal Roma itu ditangkap pada Senin (4/3) karena melakukan hormat Nazi dan meneriakan kata Duce, julukan bagi mantan pemimpin fasis Italia Benito Mussolini.
Nomor punggung 44 di jersey timnas Jerman disebut mirip dengan simbol SS, pasukan elite Nazi.
Kepala staf Trump saat itu, John Kelly, dilaporkan terkejut oleh pernyataan itu. Hal tersebut diceritakan dalam buku berjudul Frankly, We Did Win This Election oleh Michael Bender.
Negara Yahudi itu belum bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia. Akan tetapi beberapa anggota pemerintah koalisinya telah menyuarakan garis yang lebih keras daripada Bennett.
Miep Gies, yang saat itu berusia dua puluhan, diminta oleh bosnya, Otto Frank, untuk menyembunyikan keluarganya dari Nazi selama Perang Dunia II.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved