Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBB Kutuk Laporan Pembantaian Warga Sipil di Myanmar

 Nur Aivanni
27/12/2021 12:34
PBB Kutuk Laporan Pembantaian Warga Sipil di Myanmar
Tampak beberapa kendaraan hangus dibakar dan berdasarkan laporan 35 orang termasuk anak-anak dibunuh di Kota Hpruso, Myanmar.(Handout / KARENNI NATIONALITIES DEFENSE FORCE (KNDF) / AFP)

SEORANG pejabat PBB, pada Minggu (26/12), mengatakan bahwa dia "ngeri" dengan laporan yang kredibel bahwa setidaknya 35 warga sipil tewas dan tubuh mereka dibakar di Myanmar, dan menuntut pemerintah melakukan penyelidikan.

Dua pekerja untuk kelompok nirlaba Save the Children masih hilang setelah kendaraan mereka termasuk di antara beberapa yang diserang dan dibakar dalam insiden di Negara Bagian Kaya.

Sebuah kelompok pemantau dan media lokal menyalahkan serangan itu terhadap pasukan militer dari penguasa junta.

"Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths dalam sebuah pernyataan. Dia menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada Februari 2021, dengan lebih dari 1.300 orang tewas dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan, menurut kelompok pemantau lokal.

Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) telah bermunculan di seluruh negeri untuk melawan junta.

Pada Sabtu (25/12), foto-foto muncul di media sosial yang dimaksudkan untuk menunjukkan dua truk yang terbakar dan sebuah mobil di jalan raya di kota Hpruso di negara bagian Kayah, dengan sisa-sisa tubuh yang hangus di dalamnya.

Seorang anggota kelompok PDF lokal mengatakan para pejuangnya telah menemukan kendaraan itu pada Sabtu (25/12) pagi setelah mendengar militer telah menghentikan beberapa kendaraan di Hpruso usai bentrokan dengan para pejuangnya di dekatnya pada Jumat.

"Ketika kami pergi untuk memeriksa di daerah tersebut pagi ini, kami menemukan mayat dibakar di dua truk. Kami menemukan 27 mayat," katanya kepada AFP tanpa menyebut nama, pada Sabtu (25/12).

"Kami menemukan 27 tengkorak," kata saksi lain yang tidak mau disebutkan namanya, dan mengatakan ada mayat lain yang tidak bisa dihitung.

Organisasi Save the Children mengatakan pada Sabtu (25/12) malam bahwa dua staf Myanmar telah "terjebak" dalam insiden itu dan hilang.

Keduanya melakukan perjalanan pulang setelah melakukan pekerjaan kemanusiaan di wilayah tersebut, kata badan amal itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka telah menangguhkan pekerjaannya di beberapa wilayah.

Junta Myanmar sebelumnya mengatakan pasukannya telah diserang di Hpruso pada Jumat (24/12) setelah mencoba menghentikan tujuh mobil yang mengemudi dengan cara yang mencurigakan.

Pasukan telah membunuh sejumlah orang dalam bentrokan berikutnya, kata juru bicara Zaw Min Tun kepada AFP, tanpa memberikan rincian.

Pemantau Myanmar Witness mengatakan telah mengonfirmasi laporan media lokal dan laporan saksi dari pejuang lokal bahwa 35 orang termasuk anak-anak dan perempuan dibakar dan dibunuh oleh militer pada 24 Desember 2921 di Kota Hpruso.

Data satelit, tambahnya, juga menunjukkan kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat pada Jumat di Hpruso.

AFP tidak dapat mengonfirmasi laporan seputar bentrokan itu, tetapi wartawan verifikasi digital AFP mengatakan gambar yang dimaksudkan untuk menunjukkan insiden itu belum muncul secara daring sebelum Jumat malam.

Kelompok-kelompok PDF telah mengejutkan tentara dengan keefektifannya, kata para analis, ketika militer berjuang untuk mematahkan perlawanan terhadap kekuasaannya. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya