Australia Catat Kematian Pertama Akibat Omikron

 Nur Aivanni
27/12/2021 11:48
Australia Catat Kematian Pertama Akibat Omikron
Petugas medis melakukan tes PCR 'drive through' di Kota Sydney, Australia, Rabu (22/12).(Mohammad FAROOQ / AFP)

AUSTRALIA, pada Senin (27/12), melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi dari varian baru Covid-19 omikron di tengah lonjakan lain dalam infeksi harian. Meski demikian, pihak berwenang menahan diri dari memberlakukan pembatasan baru dengan mengatakan tingkat rawat inap tetap rendah.

Kematian tersebut, seorang pria berusia 80-an dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, menandai tonggak sejarah yang suram bagi negara itu.

Omikron, yang menurut para ahli kesehatan tampak lebih menular tetapi kurang ganas daripada strain sebelumnya.

Omikron mulai menyebar di negara itu tepat ketika negara itu mencabut pembatasan di sebagian besar perbatasan domestik dan memungkinkan warga Australia untuk kembali dari luar negeri tanpa karantina.

Pihak berwenang tidak memberikan rincian tambahan tentang kematian akibat omikron tersebut, kecuali untuk mengatakan bahwa pria itu tertular virus di fasilitas perawatan lanjut usia dan meninggal di sebuah rumah sakit di Sydney.

"Ini adalah kematian pertama yang diketahui di (negara bagian) New South Wales terkait dengan varian omikron," kata ahli epidemiologi NSW Health Christine Selvey dalam sebuah video yang dirilis oleh pemerintah.

Pria itu termasuk di antara enam kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan di Australia pada hari sebelumnya, semuanya di negara bagian terpadat di New South Wales (NSW) dan Victoria.

Negara bagian NSW, Victoria, dan Queensland melaporkan gabungan 9.107 kasus baru pada Senin. Lima negara bagian dan teritori lainnya belum melaporkan jumlah kasus harian.

"Meskipun kami melihat peningkatan jumlah kasus... kami tidak melihat dampaknya pada sistem rumah sakit kami," kata Annastacia Palaszczuk, Perdana Menteri Queensland, yang melaporkan 784 kasus baru dengan empat orang di rumah sakit. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya