Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Iran Izinkan PBB Ganti Kamera yang Rusak di Situs Nuklir

Atikah Ishmah Winahyu
16/12/2021 09:35
Iran Izinkan PBB Ganti Kamera yang Rusak di Situs Nuklir
Ilustrasi nuklir.(AFP/Atta Kenare)

Iran mengizinkan pengawas atom PBB mengganti kamera yang rusak di kompleks nuklir Tesa di Karaj, barat Teheran.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasis di Wina telah berusaha untuk mengganti perangkat yang menurut Iran rusak dalam serangan bulan Juni yang dituduhkan dilakukan oleh Israel.

"Dalam isyarat niat baik, Iran mengizinkan IAEA memasang kamera baru untuk menggantikan yang rusak dalam operasi sabotase terhadap situs nuklir Karaj,” kata kantor berita Nour, yang dianggap dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Iran pada Rabu (15/12).

"Ini adalah tindakan sukarela oleh Iran untuk mengakhiri kesalahpahaman dalam hubungannya dengan IAEA.”

"Karena selesainya penyelidikan keamanan kamera yang rusak, serta keputusan badan tersebut untuk mengutuk sabotase di kompleks Tesa dan untuk menerima inspeksi teknis kamera oleh para ahli Iran sebelum pemasangannya, Iran telah memberi wewenang kepada badan tersebut untuk mengganti kamera yang rusak dengan yang baru," tambahnya.

Perkembangan itu juga dilaporkan oleh kantor berita Iran lainnya.

Iran menuduh musuh bebuyutannya Israel berada di balik serangan "sabotase" di bengkel manufaktur komponen sentrifugal Tesa Karaj pada 23 Juni.

Pada saat itu, ia mengatakan telah menggagalkan serangan terhadap gedung itu tanpa mengidentifikasi sifat dari insiden tersebut.

Hingga Rabu, Iran telah menolak permintaan IAEA untuk mengganti kamera.

Negosiasi dilanjutkan pada Kamis pekan lalu untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang ditarik AS di bawah mantan presiden Donald Trump pada 2018.

Iran mengatakan hanya ingin mengembangkan kemampuan sipil, tetapi kekuatan Barat mengatakan persediaan uranium yang diperkaya jauh melampaui itu dan dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Republik Islam itu selalu membantah menginginkan persenjataan nuklir. (Straitstimes/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik