Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DIREKTUR Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr.Mike Ryan, mengatakan belum ada bukti yang untuk mendukung perubahan vaksin Covid-19 untuk mengatasi varian Omicron.
Ryan mengatakan bahwa jika diperlukan, bagaimanapun, pekerjaan sudah berlangsung jika vaksin khusus Omicron diperlukan.
"Saat ini, kita memiliki vaksin yang sangat efektif yang bekerja. Kita perlu fokus untuk membuatnya lebih merata. Kita perlu fokus untuk membuat orang yang paling berisiko divaksinasi," kata Ryan pada Jumat (3/12).
WHO juga mengatakan sebelumnya pada hari Jumat (3/12) bahwa mereka masih mempelajari penularan dan tingkat keparahan varian baru Omicron.
“Pembuat vaksin Covid-19 harus dipuji karena merencanakan kemungkinan perlunya menyesuaikan produk mereka untuk menawarkan perlindungan terhadap varian Omicron,” kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier.
Lindmeier mengatakan WHO sedang mempelajari penularan dan tingkat keparahan varian Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan bulan lalu.
Dia mengoreksi pernyataan yang dibuat sebelumnya untuk briefing PBB di Jenewa, Swiss, mengatakan adalah hal yang terpuji jika produsen vaksin Covid-19 mulai merencanakan ke depan dan merencanakan kemungkinan harus menyesuaikan vaksin yang ada.
"Bagus, tidak hanya menunggu sampai bel alarm terakhir berbunyi," katanya.
“BioNTech Jerman harus dapat mengadaptasi vaksin virus koronanya secara relatif cepat dalam menanggapi munculnya varian Omicron,” kata CEO-nya Ugur Sahin.
Pada Kamis (2/12), Ilmuwan Afrika Selatan terkemua yang mempelajari wabah Omicron mengatakan gejalanya tidak terlalu parah bagi mereka yang terinfeksi ulang Covid-19 oleh varian baru atau terinfeksi setelah vaksinasi.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria van Kerkhove mengatakan pada Rabu bahwa WHO diharapkan memiliki lebih banyak informasi tentang penularan varian Omicron baru dalam beberapa hari.
"Masih akan memakan waktu dan jangan terburu-buru mengambil kesimpulan di sini," kata Lindmeier pada hari Jumat.
"Data awal, dan kami telah mengatakan itu sejak beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa ada penularan yang lebih tinggi. Tapi hanya itu yang pada dasarnya kami miliki sejauh ini," tuturnya.
Delta tetap menjadi varian dominan secara global, terhitung lebih dari 90% infeksi, menurut Lindmeier.
"Jadi Omicron mungkin sedang naik daun, dan kita mungkin sampai pada titik di mana ia mengambil alih untuk menjadi varian dominan, tetapi pada titik ini varian yang sangat dominan tetap Delta," katanya.
“Pembatasan yang diberlakukan di banyak negara hanya dua minggu lalu, penutupan ekonomi lagi, penguncian di beberapa daerah, penutupan pasar Natal di beberapa bagian Eropa, ini dilakukan sebelum Omicron karena meningkatnya kasus Delta. Mari kita tidak melupakan ini,” tuturnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved