Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Puluhan ribu pengunjuk rasa menerjang hujan dan angin di Glasgow pada Sabtu (6/11) sebagai bagian dari demonstrasi di seluruh dunia menentang kegagalan pembicaraan iklim PBB untuk bertindak cukup cepat dalam mengatasi pemanasan global.
Puluhan acara direncanakan di seluruh dunia untuk menuntut pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan bantuan segera bagi masyarakat yang sudah terkena dampak perubahan iklim, terutama di negara-negara miskin.
Di Glasgow, polisi sebelumnya mengatakan mereka memperkirakan hingga 50.000 orang akan berparade di jalan-jalan. Penyelenggara kemudian mengklaim lebih dari 100.000 yang hadir.
Demonstran berbaris di dekat tempat KTT COP26 dan melalui pusat kota Skotlandia pada Sabtu (6/11) dalam aksi protes penuh warna dengan musik dan tarian. "Tidak ada lagi batu bara! Tidak ada lagi minyak! Jaga karbon kita di dalam tanah!" teriak pengunjuk rasa. Beberapa membawa plakat yang menyerukan "Keadilan Iklim" dan "COP yang Adil" saat mereka berjalan ke sebuah taman di pinggir kota pada sore hari.
"Kami membutuhkan penghasil emisi terbesar untuk bertanggung jawab," kata Kathy Jetnil-Kijiner, dari Kepulauan Marshall, kepada orang banyak. "Kami tidak melakukan apa pun untuk berkontribusi pada krisis ini, dan kami tidak harus membayar konsekuensinya," ujarnya.
Glasgow menjadi tuan rumah delegasi dari hampir 200 negara untuk pembicaraan penting PBB, yang ditugaskan untuk menentukan bagaimana memenuhi tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu antara 1,5 dan 2 derajat Celcius.
Selama pekan pertama pertemuan tersebut, beberapa negara telah meningkatkan janji mereka yang ada untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, sementara ada kesepakatan terpisah tentang penghapusan batu bara, mengakhiri pendanaan bahan bakar fosil asing, dan memangkas metana.
Jill Bird, 66, yang telah melakukan perjalanan ke Glasgow dari Bristol, mengatakan dia ingin melihat negara-negara kaya memenuhi janji mereka untuk menyediakan US$100 miliar setiap tahun kepada negara-negara rentan yang terus dijanjikan dan tidak benar-benar terwujud.
Juru kampanye Swedia Greta Thunberg mengatakan KTT itu tidak cukup jauh dalam pidatonya saat pawai pada Jumat di Glasgow. Dia menyebut konferensi itu "gagal ". (AFP/OL-12)
PEMERINTAH Indonesia mempersiapkan sejumlah best practice keberhasilan upaya pengendalian iklim dalam COP 27 di Mesir, bulan depan.
Delegasi Indonesia diminta membawa kepentingan negara berkembang dalam forum COP 27 di Mesir, November 2022.
SAAT ini, negara-negara di dunia sedang menggalakkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
PERTEMUAN tingkat tinggi di bidang lingkungan dan iklim atau COP-27 yang diselenggarakan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) akan digelar di Mesir, November 2022.
Menteri Siti menyampaikan bahwa penyelenggaraan G20 merupakan momentum untuk mewujudkan tindakan kolektif yang lebih berani untuk mengatasi tiga krisis planet bumi.
DALAM agenda pertemuan pembahasan perubahan iklim tingkat global tersebut, Indonesia memiliki sejumlah poin penting yang akan dibahas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved