Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden menuding Tiongkok dan Rusia gagal menunjukkan kepemimpinan dalam mengatasi perubahan iklim. Dia mengatakan, adalah kesalahan besar bagi Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk tidak menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26).
Berbicara di sela-sela KTT pada Selasa (2/11), Biden mengatakan kehadirannya sendiri di acara di Glasgow, Skotlandia, menunjukkan bahwa Amerika telah kembali setelah pendekatan kebijakan luar negeri America First dari mantan Presiden Donald Trump.
“Fakta bahwa Tiongkok sedang mencoba untuk menegaskan, dapat dimengerti, peran baru di dunia sebagai pemimpin dunia, tidak muncul, ayolah!” Biden mengatakan kepada wartawan sebelum keluar dari Glasgow.
“Itu hanya masalah besar dan mereka pergi. Bagaimana Anda melakukan itu dan mengklaim dapat memiliki kepemimpinan?”
“Ini adalah kesalahan besar, sejujurnya, karena Tiongkok tidak muncul. Seluruh dunia melihat Tiongkok dan berkata 'Apa nilai yang mereka berikan?'” tuturnya.
Xi, yang memimpin penghasil emisi karbon terbesar di dunia, belum pernah bepergian ke luar Tiongkok sejak awal pandemi covid-19.
Seorang peneliti senior kebijakan Arktik terkemuka di Pusat Penelitian Iklim Woodwell yang berbasis di AS, Rafe Pomerance mengatakan bahwa dia kecewa presiden Tiongkok tidak menghadiri konferensi COP26. "Saya pikir komitmen (perubahan iklim) mereka belum tumbuh secara signifikan,” kata Pomerance tentang kebijakan Tiongkok.
“Saya pikir tekanan akan membangun Tiongkok. Mereka rentan terhadap perubahan iklim di banyak daerah dan harus mengubah arah. Mereka memiliki masalah yang sama seperti banyak orang lain, bahkan lebih buruk, jadi mereka harus datang dengan cara yang lebih besar,” tuturnya..
Sementara itu, Biden juga mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin, yang tidak menghadiri COP26, pada file iklim. Rusia adalah sumber emisi karbon terbesar keempat di dunia. “Tundranya terbakar. Dia memiliki masalah iklim yang serius, dan dia bungkam pada kesediaan untuk melakukan apa pun,” kata presiden AS tersebut.
Rusia menyetujui strategi iklim pemerintah jangka panjang awal pekan ini yang menargetkan netralitas karbon pada tahun 2060, dan telah menolak tuduhan AS sebelumnya bahwa itu tidak cukup membantu perubahan iklim. “Rusia sebagai sebuah negara sedang melakukan upaya besar dan akan terus melakukannya secara sistematis untuk mengurangi beban antropogenik pada iklim, tetapi ini adalah proses yang membutuhkan tindakan yang memadai dari semua negara bagian,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Senin.
Minggu ini, Direktur CIA William Burns melakukan kunjungan ke Moskow untuk membahas hubungan AS-Rusia. Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan Burns memimpin delegasi pejabat senior AS ke Moskow pada Selasa dan Rabu atas permintaan Biden.
"Mereka bertemu dengan anggota pemerintah Rusia untuk membahas berbagai masalah dalam hubungan bilateral," kata juru bicara itu. (Aljazeera/OL-12)
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
PEMERINTAH Indonesia mempersiapkan sejumlah best practice keberhasilan upaya pengendalian iklim dalam COP 27 di Mesir, bulan depan.
Delegasi Indonesia diminta membawa kepentingan negara berkembang dalam forum COP 27 di Mesir, November 2022.
SAAT ini, negara-negara di dunia sedang menggalakkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
PERTEMUAN tingkat tinggi di bidang lingkungan dan iklim atau COP-27 yang diselenggarakan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) akan digelar di Mesir, November 2022.
Menteri Siti menyampaikan bahwa penyelenggaraan G20 merupakan momentum untuk mewujudkan tindakan kolektif yang lebih berani untuk mengatasi tiga krisis planet bumi.
DALAM agenda pertemuan pembahasan perubahan iklim tingkat global tersebut, Indonesia memiliki sejumlah poin penting yang akan dibahas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved