Jokowi Ajak Prancis Investasi Industri Pertahanan di RI

Dhika Kusuma Winata
30/10/2021 19:41
Jokowi Ajak Prancis Investasi Industri Pertahanan di RI
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron(BPMI Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi kemajuan kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Prancis. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, di sela-sela kunjungan  untuk menghadiri KTT G20, Sabtu (30/10). Pada Juni 2021 Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meneken perjanjian kerjasama di bidang pertahanan (Defence Cooperation Agreement).

Kepada Presiden Macron, Presiden Jokowi menyampaikan perjanjian yang sudah dijalin tersebut harus membuka ruang kerja sama yang strategis untuk produksi bersama. Presiden menyebut, investasi Prancis pada industri alutsista di Indonesia akan sangat diapresiasi. "Saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Perjanjian kerja sama pertahanan oleh Menteri Pertahanan kedua negara ditandatangani bulan Juni lalu," ucap Jokowi.

Dalam pertemuan dengan Macron, Jokowi juga bertukar pikiran mengenai kerjasama Indo-Pasifik. Jokowi menyampaikan pentingnya kerjasama ekonomi, pencapaian SDGs, maritim, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik, sebagaimana dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Kerja sama konkret diyakini akan dapat menurunkan tensi di kawasan Indo-Pasifik. Selain isu kerja sama pertahanan, Presiden Jokowi dan Presiden Macron turut membahas mengenai perubahan iklim. Jokowi berpendapat implementasi Perjanjian Paris amat penting dijalankan secara konsisten. Indonesia komit untuk memenuhi komitmennya.
"Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar. Indonesia juga targetkan net zero emission 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan di tengah meningkatnya kebakaran hutan di banyak negara, kondisi di Indonesia justru membaik karena karhutla berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun terakhir. Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan. "Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia," imbuh Jokowi.

Terkait dengan isu energi, Jokowi menyampaikan pada Agustus lalu telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau. Untuk itu, Jokowi mengajak Prancis untuk meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi sehingga transformasi energi dan ekonomi dapat berjalan lebih cepat. Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya