Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENTERI Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Jumat (24/9), mengatakan perundingan nuklir Iran akan segera bergulir kembali meski Amerika Serikat (AS) meragukan hal itu.
Negara-negara Eropa berharap AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang dimentahkan oleh mantan Presiden Donald Trump serta agar Iran kembali mematuhi kesepakatan-kesepakatan yang ada.
"Kami tengah mengevaluasi data dari negosiasi Wina dan, dalam waktu dekat, negosiasi antara Iran dengan empat negara plus satu akan bergulir kembali," ujar Amir-Abdollahian di New York mengacu pada Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman.
Baca juga: AS dan Uni Eropa Frustrasi terhadap Tingkah Iran
"Kami melihat tipe perundingan yang konstruktif yang akan menghasilkan kebijakan luar negeri yang tepat bagi pemerintahan baru Iran," lanjutnya.
Ketika diminta mengklarifikasi pernyataan Amir-Abdollahian soal 'dalam waktu dekat' seorang pejabat kementerian luar negeri Iran mengatakan hal itu bisa berarti dalam beberapa hari atau beberapa minggu ke depan.
"Setelah kami selesai dengan proses evaluasi, kami akan kembali ke meja perundingan," tegas pejabat yang menolak disebutkan namanya.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengaku dirinya selalu mendengar kata segera dari pihak Iran.
"Namun, sampai saat ini, tidak ada kejelasan mengenai masksud pernyataan itu," tegasnya.
Negara-negara Eropa tengah berusaha untuk kembali ke kesepakatan yang dilanggar AS di era Trump pada 2018. Presiden AS itu kemudian menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Iran, yang sebelumnya dicabut berdasarkan kesepakatan itu.
Sebagai balasan, Iran melanggar komitmennya dalam kesepakatan itu. (AFP/OL-1)
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Pemerintah Israel secara resmi mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata bilateral dengan Iran pada Selasa (24/6).
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Kedutaan Besar Iran di Jakarta menegaskan wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian tidak akan mengganggu jalannya roda pemerintahan Iran.
Menlu Retno Marsudi, berkomunikasi dengan Menlu Iran, Hossein Amirabdollahian, melalui sambungan telepon untuk membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Hossein Amir-Abdollahian, yang bertolak ke Riyadh, Kamis (17/8), bertemu dengan Pangeran Mohammed bin Salman, di Jeddah setelah memutuskan memperpanjang lawatannya selama sehari.
Israel pekan lalu meminta warganya untuk meninggalkan Turki. Dalihnya, ada bahaya nyata dan langsung dari operasi Iran.
Washington telah mengatakan, pada beberapa kesempatan, bahwa mereka akan lebih memilih mengadakan pembicaraan langsung.
Perundingan untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia dijadwalkan digelar di Wina pada 29 November setelah dibekukan pada Juni lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved