Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PAKISTAN, pada Senin (20/9), meminta kekuatan dunia untuk membuka blokir miliaran dolar aset Afghanistan yang dibekukan setelah pengambilalihan oleh Taliban, tetapi mengatakan pihaknya tidak mengharapkan pengakuan segera dari pemerintah baru.
Menjelang pembicaraan tentang Afghanistan di Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan prioritas paling mendesak adalah mencegah keruntuhan ekonomi yang lebih dalam dari negara tetangga yang dapat memicu bencana kemanusiaan.
"Di satu sisi, Anda mengumpulkan dana segar untuk mencegah krisis dan di sisi lain uang yang menjadi milik mereka - milik mereka - tidak dapat mereka gunakan," kata Qureshi kepada wartawan.
"Saya pikir pembekuan aset tidak membantu situasi. Saya akan sangat mendesak kekuatan yang ada bahwa mereka harus meninjau kembali kebijakan itu dan memikirkan pencairan (aset tersebut)," katanya. "Ini akan menjadi langkah membangun kepercayaan juga dan itu juga bisa mendorong perilaku positif," tambahnya.
Untuk diketahui, Amerika Serikat (AS) membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai US$9,5 miliar (S$12,8 miliar) dan pemberi pinjaman internasional telah menjauhi Afghanistan, waspada memberikan uang yang dapat digunakan oleh Taliban.
Pakistan adalah pendukung utama rezim Taliban pada tahun 1996-2001 dan telah lama menghadapi tuduhan AS bahwa dinas intelijennya memicu kelompok tersebut dalam pertempuran dua dekade melawan pasukan NATO dan pemerintahan yang mendapat dukungan dari Barat yang sekarang telah runtuh.
Saat menyerukan keterlibatan dengan Taliban, Qureshi tampaknya memiliki pendirian yang sama dengan AS bahwa terlalu dini untuk membangun hubungan formal.
"Saya tidak berpikir ada orang yang terburu-buru untuk mengakui pada tahap ini dan Taliban harus mengawasi itu," kata Qureshi.
Jika Taliban menginginkan pengakuan tersebut, lanjutnya, mereka harus lebih sensitif dan lebih menerima opini internasional.
Qureshi menyuarakan harapan bahwa Taliban akan lebih inklusif setelah membentuk pemerintahan sementara yang memasukkan tokoh-tokoh yang masuk daftar hitam PBB atas tuduhan terorisme.
Namun dia mengatakan dia melihat hal positif dari Taliban termasuk deklarasi amnesti dan kesediaan untuk memasukkan kelompok etnis selain kelompok Pashtun yang dominan. "Tren ini yang harus didorong," katanya.
Aktivis dan saksi mata mengatakan kenyataan di lapangan berbeda dari janji Taliban, dengan perempuan dan anak perempuan sudah kecualikan dari pekerjaan dan pendidikan bahkan tanpa pengumuman resmi oleh kelompok tersebut. (Straits Times/Nur/OL-09)
RUSIA menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
DINAS pers tentara Pakistan, ISPR, melaporkan empat tentara Pakistan tewas dalam bentrokan dengan kelompok militan Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP).
PAKISTAN telah meminta dukungan dari PBB dalam melawan terorisme di dalam negeri dan dari Afghanistan.
PIHAK berwenang Jerman terus menyelidiki serangan mobil yang melukai 36 orang di Kota Muenchen, Jerman.
SEJUMLAH badan PBB menyampaikan penilaian yang mengerikan mengenai dampak global akibat pemotongan besar-besaran bantuan internasional oleh pemerintahan AS.
Jumlah korban tewas dari runtuhnya gedung lima lantai di Karachi, Pakistan bertambah menjadi 14 orang dan 13 lainnya mengalami luka.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved