Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Filipina Akan Buka Kembali 120 Sekolah untuk Kelas Tatap Muka

Nur Aivanni 
20/9/2021 17:11
Filipina Akan Buka Kembali 120 Sekolah untuk Kelas Tatap Muka
Ilustrasi(Medcom.id)

FILIPINA akan membuka kembali hingga 120 sekolah untuk kelas tatap muka. Pembukaan kembali sekolah tersebut adalah pertama kalinya sejak dimulainya pandemi virus korona.

Sementara hampir setiap negara di dunia telah membuka kembali sebagian atau seluruhnya sekolah untuk pelajaran tatap muka, Filipina menutupnya sejak Maret 2020.

Baca juga: Auckland Perpanjang Karantina Wilayah Akibat Covid-19

"Kami harus melakukan uji coba (kelas) tatap muka karena ini bukan hanya masalah pendidikan, ini masalah kesehatan mental anak-anak," kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque kepada wartawan.

"Ini juga masalah ekonomi karena kita mungkin kehilangan satu generasi jika kita tidak memiliki (kelas) tatap muka," jelasnya.

Di bawah pedoman yang disetujui oleh Duterte pada Senin, hingga seratus sekolah umum di daerah yang dianggap "berisiko minimal" untuk penularan virus akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam uji coba selama dua bulan. Dua puluh sekolah swasta juga bisa berpartisipasi.

Ruang kelas akan terbuka untuk anak-anak di taman kanak-kanak hingga kelas tiga, dan sekolah menengah atas, tetapi jumlah siswa dan jam belajar dalam kelas tatap muka akan dibatasi.

Sekolah yang ingin ambil bagian akan dinilai kesiapannya dan perlu persetujuan dari pemerintah daerah untuk dibuka kembali. Persetujuan tertulis dari orang tua juga akan diperlukan.

Duterte menolak usulan sebelumnya untuk percontohan pembukaan kembali sekolah karena khawatir anak-anak dapat tertular covid-19 dan menginfeksi keluarganya yang lanjut usia.

Tetapi ada seruan yang meningkat dari dana anak-anak PBB dan banyak guru untuk kembali belajar secara langsung di tengah kekhawatiran penutupan yang berkepanjangan memperburuk krisis pendidikan di negara itu.

Tidak jelas kapan uji coba akan dimulai atau sekolah mana yang akan dimasukkan dalam uji coba tersebut.

Program "pembelajaran campuran", yang melibatkan kelas daring, materi cetak dan pelajaran yang disiarkan di televisi dan media sosial, akan terus berlanjut. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya