Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok untuk mencegah masalah apapun di antara negara adidaya itu agar tidak merusak kerja sama memerangi perubahan iklim menjelang konferensi perubahan iklim COP26 PBB bulan depan.
Hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut telah mendekam di titik terendah dalam beberapa dekade terakhir. Hubungan itu dipicu berbagai masalah mulai dari hak asasi manusia hingga transparansi tentang asal usul Covid-19.
"Kami memahami bahwa ada masalah dalam hubungan antara AS dan Tiongkok, tetapi masalah itu tidak mengganggu kebutuhan AS dan Tiongkok untuk melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa COP berhasil, terlepas dari hubungan antara keduanya," kata Guterres kepada wartawan pada Jumat (10/9).
Selama kunjungan utusan iklim AS John Kerry ke Tiongkok pekan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan perubahan iklim adalah "oasis" dalam hubungan Tiongkok-AS tetapi tidak dapat dipisahkan dari perselisihan yang lebih luas.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping membahas perubahan iklim selama panggilan telepon pada hari Kamis (9/9).
Xi mengatakan bahwa jika keprihatinan inti di kedua belah pihak dihormati, terobosan masih bisa dibuat di bidang perubahan iklim.
Pertemuan COP26 di Glasgow, Skotlandia, dipandang sebagai kesempatan penting untuk memenangkan komitmen negara demi negara yang lebih ambisius dalam mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 dan menjaga kenaikan suhu rata-rata global jauh di bawah 2 derajat C abad ini.
"Kami membutuhkan keterlibatan yang lebih kuat dari AS, yaitu dalam pembiayaan untuk pembangunan, untuk isu-isu pembangunan terkait iklim, mitigasi, adaptasi, dan kami membutuhkan upaya tambahan dari Tiongkok terkait dengan emisi," tutur Guterres.
"Tapi kita berbicara tentang proses multilateral di mana semua negara harus berkomitmen, berdasarkan keterlibatan mereka sendiri dengan aksi iklim," tegasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
MENTERI Luar Negeri Luksemburg, Xavier Bettel mengusulkan agar Majelis Umum PBB mengadakan sidang khusus di Jenewa, Swiss.
Pengerahan pasukan bisa mencapai puluhan ribu personel di bawah komando Eropa.
RENCANA pascaperang untuk Jalur Gaza, Palestina, yang beredar di pemerintahan Donald Trump akan mengubah wilayah kantong itu menjadi perwalian yang dikelola AS setidaknya selama 10 tahun.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di KTT SCO di Tianjin.
SURVEI baru menemukan bahwa 60% generasi Z di Amerika Serikat (AS) lebih menyukai Hamas daripada Israel dalam perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
SPANYOL mengecam keputusan AS yang mencabut visa Presiden Mahmoud Abbas dan 80 pejabat lain Palestina menjelang sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York pada September.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di KTT SCO di Tianjin.
Xi Jinping menekankan Tiongkok dan India perlu bersatu demi perdamaian dan kemakmuran di Asia dan di seluruh dunia.
Tiongkok dan Rusia terkadang menyebut Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) sebagai alternatif terhadap aliansi militer NATO.
Beberapa analis menilai perayaan besar pada 3 September mendatang tidak hanya bersifat simbolis.
Para militer juga dirancang untuk menunjukkan kemajuan signifikan militer Tiongkok dalam proses modernisasi dan peningkatan kemampuan tempur.
XI Jinping Undang 26 Pemimpin Dunia Hadiri Parade Militer Hari Kemenangan Tiongkok ke-80. Presiden Tiongkok Xi Jinping mengundang 26 pemimpin asing, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved