Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden Tunisia Perpanjang Penangguhan Parlemen

 Nur Aivanni
24/8/2021 08:53
Presiden Tunisia Perpanjang Penangguhan Parlemen
Presiden Tunisia Kais Saied melambaikan tangan dengan pengawalan ketat saat berjalan di kota Tunis pada Minggu (1/8).(TUNISIAN PRESIDENCY / AFP)

PRESIDEN Tunisia Kais Saied telah memperpanjang penangguhan parlemen sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dia juga memperpanjang perintah pencabutan kekebalan bagi anggota parlemen negara itu.

Hal itu disampaikan oleh pihak kepresidenan dalam sebuah pernyataan pada Senin (23/8) malam, sebulan setelah membekukannya dalam sebuah langkah yang dikecam lawannya sebagai kudeta.

Saied akan menyampaikan pidato kepada rakyat Tunisia dalam beberapa hari mendatang, tambah pernyataan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Tunisia, yang dipuji sebagai kisah sukses demokrasi yang langka di Timur Tengah dan Afrika Utara, terperosok dalam krisis politik yang diperparah oleh kesengsaraan ekonomi yang mengerikan dan pandemi Covid-19.

Intervensi mengejutkan Presiden Saied pada 25 Juli 2021 dengan memecat pejabat pemerintah dan menangguhkan parlemen selama sebulan, memicu ketidakpastian bagi negara di Afrika Utara itu.

Dia mengatakan langkah-langkah itu diperlukan untuk mencegah negara dari kehancuran.

Dia juga menyebut kekuasaannya sesuai konstitusi, tetapi dia belum mengungkapkan "peta jalan" untuk keputusannya meskipun ada tuntutan berulang dari partai politik.

Intervensi Kais Saied dikecam hakim dan lawannya Saied, khususnya partai Ennahdha, blok terbesar di parlemen.

Beberapa politisi, pengusaha dan hakim, serta anggota parlemen - yang kehilangan kekebalan mereka setelah Saied menangguhkan badan legislatif - mengatakan mereka dilarang bepergian ke luar negeri atau dimasukkan ke dalam tahanan rumah tanpa peringatan.

Klaim mereka telah memicu serangkaian kecaman, dengan kritik mengecam tindakan sewenang-wenang dan tidak dapat dibenarkan. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya