Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PADA Senin (23/8), Taliban meminta warga Afghanistan untuk kembali ke rumah mereka dan tidak perlu takut. Pada konferensi pers, juru bicara gerakan itu, Zabihullah Mujahid, meminta ulama agama Taliban bekerja sama demi kebaikan warga Afghanistan.
Dikutip dari Saudi24news, Mujahid menegaskan, "Afghanistan sudah diduduki selama 20 tahun." Taliban telah mengumumkan sebelumnya bahwa mereka memberikan amnesti kepada semua pejabat bekas pemerintah Afghanistan, termasuk Presiden Ashraf Ghani. "Saya meyakinkan mereka bahwa mereka dapat kembali dan tinggal di Afghanistan."
Pejabat Taliban, Khalil-ur-Rehman Haqqani, mengatakan dalam wawancara dengan saluran Geo dari Pakistan bahwa Taliban mengampuni Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Wakil Presiden Amr Saleh. Pihaknya mengundang mereka untuk kembali ke negara mereka jika mereka mau melakukannya.
"Tidak ada permusuhan antara Taliban, Presiden terguling Ashraf Ghani, Wakil Presiden Amrullah Salih, dan Penasihat Keamanan Nasional Hamdallah Mohib," ujarnya. "Kami memaafkan Ashraf Ghani, Amrullah Saleh, dan (Penasihat Keamanan Presiden Afghanistan) Hamdullah Mohib. Kami memaafkan, mulai dari jenderal (semua orang yang berperang melawan kami) hingga orang biasa."
Dia juga mendesak dan meminta warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu untuk tidak melakukannya (melarikan diri). Menurutnya, propaganda bahwa Taliban akan membalas dendam kepada mereka disebarkan oleh musuh.
Baca juga: Australia Siap Bantu Evakuasi Warga Amerika Serikat dari Afghanistan
Haqqani menjanjikan keselamatan bagi semua bangsa yang tinggal di negara itu. "Tajik, Baluchis, Hazara, dan Pashtun ialah saudara kita semua," tandasnya. (OL-14)
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved