Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DEWAN Penghargaan Pulitzer, Jumat (11/6), memberikan penghargaan khusus kepada remaja yang merekam pembunuhan George Floyd oleh seorang polisi kulit putih yang memicu aksi demonstrasi di dunia menentang ketidakadilan rasial.
Darnella Frazier, 16, mendapatkan penghargaan itu di Columbia University, New York, bersamaan dengan upacara penghargaan untuk jurnalisme itu yang digelar secara daring.
Frazier mendapatkan penghargaannya karena 'Dengan berani merekam pembunuhan George Floyd. Video itu kemudian memicu protes terhadap kebrutalan polisi dunia, menggarisbawahi pentingnya peran warga dalam jurnalisme demi mengungkap kebenaran dan keadilan," ungkap Dewan Penghargaan Pulitzer.
Baca juga: AS Berikan Tambahan Bantuan US$150 Juta untuk Militer Ukraina
Frazier merupakan salah satu saksi mata yang bersaksi di pengadulan mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin, yang divonis bersalah atas pembunuhan Floyd, April lalu.
Dalam video yang direkam Frazier, Chauvin terlihat berlutut selama lebih dari 9 menit di leher Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun, saat warga di sekitar meminta Chauvin segera bangkit karena Floyd mengaku tidak bisa bernafas.
Sementara itu, surat kabar Star Tribune di Minneapolis mendapatkan penghargaan Pulitzer untuk katefori breaking news terkait pemberitaan soal kematian Floyd dan kejadian seterusnya.
The New York Times mendapatkan penghargaan untuk kategori pelayanan publik karena liputannya yang menyeluruh mengenai pandemi covid-19.
Laman daring BuzzFeed memenangkan penghargaan Pulitzer pertama mereka untuk kategori berita internasional terkait liputan mereka mengenai penjara di Tiongkok yang digunakan untuk menahan warga Muslim. (AFP/OL-1)
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Kueng, yang akan menjalani kedua hukuman tersebut secara bersamaan, diberikan kredit selama 84 hari sudah dijalani.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved