Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT Timur Tengah Yon Machmudi menilai normalisasi hubungan antara sejumlah negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan Israel akan menghambat upaya bersama memperjuangkan perdamaian antara Israel dan Palestina. Negara-negara tersebut di antaranya Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab.
Yon Machmudi menyebut ada orientasi politik yang berbeda, yang ditunjukkan OKI saat ini, dengan saat pertama kali dibentuk. Perbedaan ini dinilai dirasakan juga oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang nyatanya tetap melakukan serangan sesuai yang ditargetkan.
"Jadi melihat komposisi dari negara-negara yang menjadi anggota OKI ya, memang kemudian menampakkan orientasi politik yang berbeda dengan sebelumnya. Pertama kali OKI didirikan kan satu-satunya tujuan adalah melindungi Al-Aqsa dan tentu berkaitan juga dengan kemerdekaan Palestina. Walaupun masih memberikan dukungan tapi tidak sekeras sebelumnya," tutur Yon Machmudi melalui sambungan telekonferensi pada Selasa (18/5).
Baca juga: Pengamat: Jokowi Perlu Sampaikan Sikap Indonesia atas Palestina
Ke depannya, Yon Machmudi menilai perlu ada langkah yang lebih konkret dari sekedar kecaman dari para negara anggota OKI. Negara-negara dengan daya tawar kuat kepada mitra strategis yang memiliki kedekatan dengan Israel, seperti Amerika Serikat, bisa bersatu untuk memberikan tekanan, salah satunya di sektor ekonomi.
"Karenanya pemerintah Indonesia menyarankan agar terjadi persatuan terlebih dahulu kan, kesamaan perspektif persepsi dulu di kalangan negara-negara OKI agar dukungan dorongan dan langkah-langkah mendukung Palestina itu lebih konkret. Karena tanpa itu, berujung hanya kepada keputusan-keputusan meja pertemuan, dituangkan dalam kertas tapi hasilnya tidak kelihatan," tambah Yon Machmudi.
Dalam mengakhiri konflik berkepanjangan Israel-Palestina, Yon Machmudi menyebut solusi dua negara atau two-state solution bisa menjadi pilihan jalan keluar.
Solusi ini memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk membangun negara yang damai dan berdaulat, dan rakyat kedua negara juga memiliki hak yang sama. Sebelum nantinya menuju perbincangan alot soal sengketa perbatasan wilayah.
"Arab misalnya punya hubungan yang cukup dekat dengan Amerika, maka harus bisa meyakinkan Amerika bahwa solusi two-state solution ini adalah solusi terbaik dan membawa perdamaian abadi. Karena semua berkepentingan dengan itu, baik Israel maupun Palestina." (A-2)
Hingga Sabtu (10/2) malam, banjir dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter masih menggenangi ruas jalan Sukarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
TEREKAM kamera pengawas atau CCTV saat beraksi, tiga pelaku begal dengan modus meminta hotspot ditangkap satreskrim Polrestabes Bandung, Provinsi Jawa Barat.
KELOMPOK Tani Kopi Wanoja Jawa Barat mengekspor tujuh ton kopi Arabika secara langsung ke Arab Saudi, Kamis (22/2).
"Hal ini menjadi PR kita, utamanya BBWS, untuk memelihara tanggul-tanggul yang jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Pati," imbuhnya.
Puluhan petani yang tergabung dalam Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) se Kalimantan Timur melakukan aksi unjuk rasa.
Terlepas dari adanya pelanggaran protokol kesehatan oleh suporter Persija yang merayakan juara, secara umum Menpora menilai turnamen berjalan sukses.
“Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel. Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadan dan di hari Raya Idul Fitri,” kata Retno
Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru, Kamis (27/5), atas permintaan Pakistan, sebagai koordinator OKI, dan Palestina.
Serangan udara Israel dan tembakan artileri di Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang dalam 11 hari konflik sejak 10 Mei 2021.
OKI menyerukan kepada kepemimpinan Afghanistan di masa depan dan masyarakat internasional untuk memastikan Afghanistan tidak pernah lagi digunakan sebagai platform atau surga bagi teroris
Pertemuan itu kemungkinan menjadi pertemuan internasional terbesar tentang Afghanistan sejak kembalinya Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved