Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa bekerja dalam waktu yang lama membunuh ratusan ribu orang setiap tahun. Tren yang memburuk kemungkinan semakin meningkat akibat pandemi covid-19.
Dalam studi di jurnal Environment International menunjukkan bahwa 745.000 orang meninggal karena stroke dan penyakit jantung terkait dengan jam kerja yang panjang pada tahun 2016. Jumlah ini meningkat hampir 30 persen dari tahun 2000.
"Bekerja 55 jam atau lebih per minggu adalah bahaya kesehatan yang serius," kata direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan WHO, Maria Neira.
"Yang ingin kami lakukan dengan informasi ini adalah mempromosikan lebih banyak tindakan, lebih banyak perlindungan terhadap pekerja," imbuhnya.
Studi bersama oleh WHO dan Organisasi Perburuhan Internasional, menunjukkan bahwa sebagian besar korban atau 72 persen adalah laki-laki dan berusia paruh baya atau lebih. Seringkali, kematian terjadi jauh di kemudian hari, kadang-kadang beberapa dekade kemudian.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang yang tinggal di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat, wilayah yang ditentukan WHO yang mencakup Tiongkok, Jepang dan Australia adalah yang paling terpengaruh.
Secara keseluruhan, studi yang mengambil data dari 194 negara ini mengatakan bahwa bekerja 55 jam atau lebih seminggu dikaitkan dengan risiko stroke 35 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 35-40 jam kerja seminggu.
Studi tersebut mencakup periode 2000-2016 dan tidak termasuk pandemi covid-19, tetapi pejabat WHO mengatakan lonjakan pekerja jarak jauh dan perlambatan ekonomi global akibat darurat virus korona mungkin telah meningkatkan risiko ini.
"Pandemi mempercepat perkembangan yang dapat mendorong tren peningkatan waktu kerja," kata WHO, memperkirakan bahwa setidaknya 9 persen orang bekerja dengan jam kerja yang panjang.
Staf WHO, termasuk ketuanya Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan mereka telah bekerja berjam-jam selama pandemi dan Neira mengatakan badan PBB akan berusaha memperbaiki kebijakannya sehubungan dengan penelitian tersebut.
“Capping hour akan bermanfaat bagi pengusaha karena telah terbukti meningkatkan produktivitas pekerja,” kata petugas teknis WHO Frank Pega.
"Ini benar-benar pilihan cerdas untuk tidak menambah jam kerja panjang dalam krisis ekonomi,” tandasnya. (Straitstimes/OL-13)
Baca Juga: Selama di UEA, Intensitas Latihan Timnas Ditingkatkan
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Penyakit jantung struktural adalah gangguan pada struktur anatomi jantung, seperti katup, dinding jantung, atau pembuluh darah besar.
Gangguan pada jantung tentunya tidak dapat dianggap sepele, karena dapat berakibat fatal hingga kematian. Maka dari itu, kamu perlu memastikan organ ini terjaga dengan baik.
Cath Lab RS Pluit dirancang untuk menunjang prosedur diagnostik dan intervensi kardiovaskular seperti angiografi koroner, pemasangan stent, dan tindakan minimal invasif lainnya.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved