Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gencatan Senjata Berakhir, Konflik Taliban-Afghanistan Berlanjut

Atikah Ishmah Winahyu
16/5/2021 19:00
Gencatan Senjata Berakhir, Konflik Taliban-Afghanistan Berlanjut
Peta konflik Taliban-Afghanistan(AFP Graphics)

PERTEMPURAN antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan kembali berlanjut di provinsi Helmand selatan pada Minggu (16/5), seiring berakhirnya gencatan senjata tiga hari yang disepakati oleh kedua pihak yang bertikai untuk menandai libur Idul Fitri.

Ada bentrokan di pinggiran Lashkar Gah, ibu kota Helmand, yang telah menyaksikan pertempuran sengit sejak Amerika Serikat memulai penarikan pasukan terakhirnya dari Afghanistan awal bulan ini, menurut laporan seorang juru bicara militer Afghanistan dan seorang pejabat setempat.

"Pertempuran dimulai awal hari ini dan masih berlangsung," kata kepala dewan provinsi Helmand Attaullah Afghan.

Dia mengatakan, pejuang Taliban menyerang pos pemeriksaan keamanan di pinggiran Lashkar Gah dan distrik lainnya. Seorang juru bicara militer Afghanistan di selatan mengonfirmasi pertempuran telah dilanjutkan.

"Mereka (pasukan Afghanistan) memulai operasi, jangan menyalahkan kami," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Gencatan senjata tiga hari yang diprakarsai oleh Taliban dan dengan cepat disetujui oleh pemerintah Afghanistan sebagian besar diadakan selama liburan Idul Fitri yang berakhir pada hari Sabtu.

Ketenangan itu dirusak pada hari Jumat oleh ledakan di sebuah masjid di pinggiran ibukota Afghanistan, yang menewaskan 12 orang termasuk imam yang memimpin salat Jumat.

Taliban membantah berada di balik serangan itu. Sementara SITE Intelligence Group, yang memantau kelompok-kelompok jihadis, melaporkan bahwa kelompok teroris Negara Islam atau ISIS mengklaim melakukan serangan tersebut.

Baca juga : Biden Sesalkan Korban Sipil Jatuh pada Pertikaian Israel-Palestina

Gencatan senjata ini hanyalah jeda keempat yang disepakati dalam pertempuran dalam konflik yang berlangsung selama dua dekade itu.

Kekerasan sebelumnya melonjak di beberapa provinsi Afghanistan, termasuk bekas benteng pemberontak di Helmand dan Kandahar.

Itu terjadi setelah negosiator dari pemerintah Afghanistan dan Taliban mengatakan mereka telah bertemu di Doha pada hari Jumat untuk membahas percepatan pembicaraan damai, yang dibuka pada bulan September tetapi hanya membuat sedikit kemajuan.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan setelah (Idul Fitri)," cuit Taliban.

Ketika kekerasan melonjak, termasuk gelombang pembunuhan yang ditargetkan pada kelas terpelajar Afghanistan, upaya internasional telah dilakukan untuk memulai pembicaraan, termasuk konferensi satu hari di Moskow pada bulan Maret.

Turki juga dijadwalkan mengadakan konferensi Afghanistan pada akhir April tetapi ditunda tanpa batas waktu karena Taliban menolak untuk hadir.

Washington telah berjanji untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika, tetapi melewatkan tenggat waktu 1 Mei untuk menarik semua pasukannya, sebagaimana yang telah disepakati dengan Taliban dengan imbalan jaminan keamanan dan janji untuk memulai pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan, yang dibatalkan dari kesepakatan itu.

Presiden Joe Biden menunda tanggal penarikan pasukannya hingga menjadi 11 September, 20 tahun setelah Amerika Serikat menginvasi Afghanistan dan menggulingkan Taliban.

Pejabat AS dan Afghanistan pada hari Jumat mengatakan Washington telah menarik diri sepenuhnya dari pangkalan udara utama selatan di bekas kubu Taliban di Kandahar, hanya seminggu setelah serangan udara AS. (France24/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya