Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
INGGRIS mengumumkan akan menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) pada 2022 untuk mengumpulkan dana bagi penelitian dan pengembangan vaksin guna mendukung koalisi internasional yang berupaya mempercepat produksi suntikan untuk penyakit di masa depan.
Inggris menggunakan kepresidenannya dari negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G-7) untuk menyoroti perlunya bersiap menghadapi pandemi di masa depan sehubungan dengan dampak yang menghancurkan dari krisis virus korona.
Inggris mengatakan, pertemuan puncak dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan (Cepi) tahun depan akan mendukung tujuan badan tersebut untuk memotong waktu pengembangan vaksin baru menjadi 100 hari dalam pandemi di masa depan.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Cepi untuk mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kami lebih siap menghadapi pandemi di masa depan," kata menteri kesehatan Matt Hancock.
KTT ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dari komunitas internasional, meskipun tidak ada kabar langsung kepada pemerintah atau organisasi mana yang akan diundang untuk hadir.
Baca juga: BioNTech Berharap Hasil Uji Coba Vaksin untuk Bayi Rilis September
Cepi, kemitraan yang dibuat pada 2017 antara kelompok publik, swasta, filantropi dan masyarakat sipil, memainkan peran utama dalam mendanai pengembangan awal berbagai kandidat vaksin untuk melawan covid-19.
Inggris mengatakan kesehatan global akan menjadi agenda pertemuan para menteri luar negeri G-7 pada Mei, dan akan mendesak mitra internasional untuk bekerja memperkuat keamanan kesehatan global.
"Sekarang adalah saat untuk memanfaatkan kemauan politik yang jarang terjadi, pengalaman praktis, dan kemajuan teknis dan ilmiah yang muncul dari covid-19 untuk mencegah kehancuran seperti itu terjadi lagi," kata Kepala Eksekutif Cepi Richard Hatchett.
"Cepi telah menyusun rencana ambisius yang bertujuan untuk secara dramatis mengurangi atau menghilangkan risiko pandemi di masa depan dan Inggris telah merangkul pilar utama dari rencana itu, aspirasi untuk memampatkan jadwal pengembangan vaksin menjadi hanya 100 hari, sebagai bagian dari rencana Agenda G-7 tersebut,” tuturnya.(Straitstimes/OL-5)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved