Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
FACEBOOK, Rabu (21/4), menonaktifkan akun yang digunakan organisasi intelejen Otoritas Palestina (PA) untuk memata-matai wartawan, aktivis HAM, dan kelompok oposisi.
Dalam laporannya, Facebook mengaku telah mengidentifikasi dan menonkatifkan operasi espionase terhadap kelompok yang diyakini bermarkas di Gaza dan berafiliasi pada kelompok Hamas.
Laporan itu dirilis pada Rabu (21/4) menjelang pemilu legislatif Palestina pada bulan depan saat Otoritas Palestina dan Hamas berhadadapan untuk pertama kalinya dalam tempo 15 tahun.
Baca juga: Yordania Berusaha Cegah Warga Palestina Diusir Israel
Menurut Facebook, Badan Keamanan dan Pencegahan PA (PSS) menargetkan wartawan, orang yang menentang pemerintahan Fatah, aktivis HAM, dan kelompok militer yang ebrada di Tepi Barat, Gaza, dan Suriah.
Beroperasi dari Tepi Barat, operasi itu menggunakan malware yang disamarkan sebagai aplikasi percakapan aman untuk menembus perangkat Android dan mengumpulkan data yang mencakup catatan telepon,lokasi, kontak, dan pesan teks.
PSS juga menciptakan aplikasi palsu yang mengundang wartawan untuk mengirimkan artikel mengenai HAM.
Selain itu, badan intelejen itu juga membuat akun palsu yang mengaku sebagai perempuan muda untuk mendapatkan kepercayaan kelompok oposisi sehingga mereka mau mengunduh malware ganas. (AFP/OL-1)
Keduanya punya fungsi utama untuk berbagi konten dan berinteraksi secara online, tetapi fokus dan gaya penggunaannya berbeda.
Jika aplikasi Facebook tidak tersedia, maka gunakan Facebook Lite via Emulator Android seperti BlueStacks atau LDPlayer. Atau pin situs Facebook ke taskbar atau desktop
Menghubungkan WhatsApp dengan Pusat Akun Meta untuk mengimpor foto profil langsung dari Facebook atau Instagram tidak akan memengaruhi perlindungan privasi WhatsApp.
Facebook dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms, Inc. Aplikasi lain seperti Instagram, WhatsApp, dan Threads juga berada di bawah Meta.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya pada tahun 2004, dan kini dimiliki oleh perusahaan induk Meta Platforms Inc.
Facebook juga tersedia dalam lebih dari 100 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Media sosial ini terus berkembang dengan fitur seperti Stories, Reels, Marketplace, Watch, dan Business Suite.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved