Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ISTRI tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny, Yulia Navalnaya, Selasa (13/4), mengatakan dirinya semakin khawatir dengan kondisi kesehatan suaminya setelah mengunjunginya di penjara di luar Moskow.
Navalny, yang tengah menjalani hukuman penjara selama 2,5 tahun atas dakwaan penggelapan dana, divonis penjara pada Februari lali sekembalinya ke Rusia dari Jerman, tempat dia dirawat akibat serangan racun yang dituding dilakukan oleh Kremlin.
Tokoh oposisi Rusia itu, dua pekan lalu, menjalani mogok makan menuntut perawatan medis yang layak.
Baca juga: Ikut Demonstrasi Ilegal Aktivis Hong Kong Dihukum Empat Bulan
Dalam unggahan di Instagram, Navalnaya mengatakan dirinya telah mengunjungi Navalny pada Selasa (13/4) dan berkomunikasi dengan suaminya melalui telepon dan layar kaca.
"Dia tetap ceria. Namun, dia sulit bicara dan berulang kali harus berhenti bicara dan tiduran," ungkap Navalnaya.
"Saya tahu dia tidak akan menyerah. Namun, setelah bertemu dengannya, saya semakin khawatir," lanjutnya.
Navalnaya menambahkan otoritas penjara terus menolak mengizinkan dokter menemui Navalnya yang kini memiliki berat badan 76 kilogram, turun 9 kilogram dari saat dia memulai mogok makan, dua pekan lalu.
Navalny, yang memiliki tinggi 189 centimeter. telah kehilangan berat badan bahkan sebelum memulai mogok makan.
Dia memiliki berat badan 93 kilogram ketika pertama kali masuk penjara, Februari lalu, dan turun menjadi 95 kilogram saat memulai mogok makan pada 31 Maret lalu. (AFP/OL-1)
Moskow mengumumkan pengusiran itu, beberapa jam setelah Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, untuk membahas hubungan antara kedua negara.
Kritikus Kremlin Alexei Navalny telah dipindahkan dari penjara Moskow ke lokasi yang tidak diketahui.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut sanksi AS sebagai serangan anti-Rusia yang bermusuhan dengan dalih yang tidak masuk akal.
Navalny merasakan sakit di kakinya dan dia meminta bantuan untuk mendapatkan suntikan Diklofenak untuk mengurangi rasa sakit
Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dirinya mengalami syaraf kejepit yang awalnya menyebabkan kaki kanannya mati rasa.
"Saya melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan mengunjungi saya,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved