Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Penembakan di Texas, 1 Tewas dan 4 Luka

Basuki Eka Purnama
09/4/2021 07:31
Penembakan di Texas, 1 Tewas dan 4 Luka
Kepala Polisi Bryan, Texas, AS Eric Buske berbicara kepada media di lokasi penembakan.(AFP/Sam Craft )

SEDIKITNYA satu orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam penembakan di kawasan industri di Texas tengah, Kamis (8/4) waktu setempat.

Kejadian itu merupakan yang terbaru dalam serentetan kekerasan senjata massal mematikan di Amerika Serikat (AS) selama tiga pekan terakhir.

Juru bicara Kepolisian Bryan, Texas, Letnan Jason James melalui wawancara via telepon mengatakan penembakan berlangsung di sebuah
perusahaan, "Tempat terdapat banyak pekerja di dalamnya."

Baca juga: Tiongkok Tuding Balik AS Menghambat Penelitian Covid-19

Kepala Kepolisian setempat Eric Buske lantas memberitahu awak media bahwa pria bersenjata itu merupakan pekerja dari perusahaan tempat
lokasi penembakan, Kent Moore Cabinets. Buske yakin tersangka telah ditahan di sel.

Penembakan itu menewaskan satu orang di lokasi kejadian dan melukai empat lainnya, ungkap Buske. Menurutnya, orang kelima dibawa ke rumah sakit lantaran menderita serangan asma.

Kekerasan itu menyusul serentetan penembakan massal mematikan di seluruh AS sejak pertengahan Maret, termasuk amukan yang menewaskan delapan orang di spa daerah Atlanta, 10 orang di swalayan Boulder, Colorado, dan empat orang, termasuk bocah laki-laki berusia 9 tahun, di Orange, California.

Pada Rabu (7/4), mantan pemain American Football profesional menembak dan menewaskan seorang dokter terkemuka di South Carolina, istrinya, dua
cucunya dan satu pria lain sebelum mengakhiri hidupnya sendiri di rumahnya, yang berada tidak jauh dari lokasi penembakan, kata otoritas, Kamis (8/4).

Penembakan terbaru di Texas pada Kamis (8/4) terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden dan Jaksa Agung Merrick Garland mengumumkan aturan terbatas untuk menangani lonjakan kekerasan senjata di AS dalam beberapa tahun belakangan. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik