Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
TEKANAN kepada komunitas Yahudi di Sudan meningkat sejak krisis Suez pada 1956 ketika Inggris, Prancis, dan Israel menginvasi Mesir untuk mendapatkan kembali kendali atas kanal strategis itu. Sementara Sudan pada saat itu memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Anglo-Mesir, politiknya tetap terkait erat dengan tetangganya di utara.
Itu dikatakan Daisy Abboudi, seorang sejarawan Inggris dan keturunan dari keluarga Yahudi Sudan. Komunitas Yahudi Sudan terdiri dari tidak lebih dari 250 keluarga pada puncaknya sekitar 1940-an dan 1950-an. Menurut Abboudi yang juga wakil direktur proyek sejarah lisan Yahudi yang berbasis di Inggris, Sephardi Voices, komunitas itu hampir menghilang pada akhir 1970-an.
Komunitas Yahudi di negara-negara Arab lain, termasuk Mesir, Maroko, dan Irak, mengalami nasib serupa sejak akhir 1940-an. "Itu jauh lebih halus di Sudan dibandingkan dengan tempat lain di Timur Tengah tetapi anggota masyarakat mulai merasa sangat tidak nyaman dan menyadari mungkin tidak ada masa depan di negara itu," kata Abboudi kepada AFP.
Beberapa keluarga Yahudi Sudan bermukim kembali di Israel. Ini seperti beberapa sisa-sisa di permakaman Yahudi Khartoum diangkut ke Yerusalem dan dimakamkan kembali pada 1970-an.
Pemerintah transisi pasca-Bashir telah mendorong integrasi kembali dengan komunitas internasional dan membangun kembali ekonomi negara setelah beberapa dekade sanksi AS dan konflik internal. Sudan setuju menormalisasi hubungan dengan Israel pada Oktober agar Washington untuk mengeluarkan negara itu dari daftar hitam negara sponsor terorisme beberapa bulan kemudian.
Bagi Salma, keponakan Israil yang tinggal di Wad Madani, selatan Khartoum, langkah tersebut sudah lama dinantikan. "Normalisasi akan mempermudah untuk terhubung kembali dengan asal saya," kata perempuan berusia 35 tahun itu yang telah berusaha mempelajari lebih lanjut tentang akar Yahudinya dan komunitas yang dulu. (OL-14)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
“Banyak korban masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan maupun tergeletak di jalan-jalan, karena tim penyelamat kesulitan menjangkau lokasi,”
SEKITAR 1.500 warga Gaza dilaporkan tewas ketika berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan.
PEMERINTAH Israel mengumumkan akan membuka kembali jalur perdagangan sektor swasta ke Jalur Gaza secara terbatas.
PERDANA Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan akan memperbarui strategi militer Israel terkait perang di Gaza.
SALAH satu insiden paling menggemparkan dalam konflik berkepanjangan di wilayah Gaza adalah serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus (GKK) pada Kamis (17/7/2025).
Netanyahu juga dikabarkan menggunakan istilah pendudukan Jalur Gaza sebagai bagian dari tujuan utama untuk menumpas Hamas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved