Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KRITIKUS Kremlin Alexei Navalny, Senin (5/4), mengatakan dirinya tengah menderita batuk dan demam. Meski begitu, dirinya bertekad melanjutkan mogok makan yang dilakukannya sejak pekan lalu demi menuntut perawatan medis yang memadai.
Pria berusia 44 tahun itu mengumumkan akan melakukan mogok makan pada Rabu (31/3) setelah mengeluhkan dokter penjara hanya memberi dirinya obat penghilang rasa sakit untuk keluhan sakit punggung dan mati rasa pada kakinya.
Tim Navalny, sehari kemudian, mengatakan aktivis itu telah kehilangan 8 kilogram sebelum melakukan mogok makan karena gangguan tidur sejak dipenjara.
Baca juga: Para Pemimpin ASEAN Siap Bahas Kondisi Politik Myanmar
Dalam unggahan di Instagram, Senin (5/4), Navalny melaporkan gangguan kesehatan yang dialaminya.
"Saya mengutip data resmi dari pemeriksaan pada hari ini: 'Navalny AA, batuk parah, suhu tubuh 38,1 derajat Celcius," ungkap Navalny.
"NB, saya melanjutkan aksi mogok makan saya, tentunya," imbuhnya.
Navalny tengah menjalani vonis penjara selama 2,5 tahun atas tuduhan penipuan di sebuah koloni penjara di Kota Pokrov yang terletak sekitar 100 kilometer di timur Moskow. (AFP/OL-1)
Pengadilan di Moskow memerintahkan penangkapan in absentia terhadap Yulia Navalnaya, istri dari politisi oposisi Alexey Navalny, dengan tuduhan berpartisipasi dalam organisasi ekstremis.
Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu orang terkaya di struktur militer Rusia.
Para pendukung Navalny di Rusia, meskipun tanpa harapan untuk perubahan politik, menemukan dukungan bersama dalam menghadapi pemerintahan keras Vladimir Putin.
Yulia Navalnaya meneruskan perjuangan suaminya, Alexei Navalny melawan Putin dengan gerakan Siang Melawan Putin, di mana warga ke TPS memilih kandidat selain Putin.
Leonid Volkov, figur oposisi utama Rusia dan sekutu dekat mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, mengalami serangan di luar rumahnya di Lithuania, Selasa (12/3).
Sebanyak 43 negara mendesak penyelidikan internasional atas kematian oposisi Rusia Alexei Navalny.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved