Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Indonesia dan Tiongkok Serukan Hentikan Kekerasan di Myanmar

 M. Ilham Ramadhan Avisena
02/4/2021 20:15
Indonesia dan Tiongkok Serukan Hentikan Kekerasan di Myanmar
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi.(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi menuturkan, pemerintah Tiongkok memiliki pandangan dan kekhawatiran yang sama mengenai kondisi Myanmar. Dua negara menginginkan agar penggunaan kekuatan dan kekerasan di Myanmar dihentikan segera.

"Saya membahas kondisi geo politik Myanmar dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Kami memiliki kekhawatiran yang sama terhadap perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita," tutur Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (2/4).

"Kami juga memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya, segera diakhiri penggunaan kekuatan dan kekerasan dan segera dilakukan dialog di antara mereka," sambungnya.

Tiongkok, kata Retno, berada di posisi yang sama dengan Indonesia, yakni memberi dukungan terhadap upaya dan tawaran ASEAN untuk membantu Myanmar.

Pemerintah 'Negeri Tirai Bambu' juga mendukung inisiatif Presiden Joko Widodo untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN membahas persoalan Myanmar.

Dukungan yang sama juga diberikan oleh pemerintah Rusia terhadap persoalan Myanmar. Retno bilang, dirinya berbicara dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan negara semi-presidensial itu mendukung upaya ASEAN serta inisiatif Indonesia mengadakan KTT ASEAN.

"Di tengah situasi dunia yang penuh tantangan ini. Indonesia akan terus konsisten untuk memegang prinsip-prinsip ASEAN outlook, dengan memegang prinsip ini, maka sentralitas ASEAN dapat terjaga dan implementasi kerja sama penting, salah satunya kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling membutuhkan," pungkas Retno. (Mir/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya