Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KRITIKUS Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, meminta bantuan dari komisi publik untuk mengakses suntikan obat penghilang rasa sakit bagi kakinya yang mengalami nyeri parah.
Navalny dipenjara bulan lalu selama dua setengah tahun atas tuduhan yang disebut bermotif politik. Dia ditangkap saat kembali ke Rusia dari Jerman pada Januari, di mana dia telah pulih dari apa yang disebut dokter sebagai keracunan agen saraf.
Politikus oposisi berusia 44 tahun itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa permintaannya untuk dirawat oleh seorang dokter sipil ditolak dan dia dibangunkan oleh seorang penjaga setiap jam pada malam hari dalam tindakan yang disengaja untuk merusak kesehatannya.
Anggota Komisi Pemantauan Publik setempat, badan semi-resmi dengan akses ke penjara Rusia, mengunjungi Navalny di tempatnya ditahan, sekitar 100 km di timur Moskow pada hari Jumat.
"Dari percakapan (dengan Navalny) kami mengetahui bahwa dia merasakan sakit di kakinya dan dia meminta bantuan untuk mendapatkan suntikan Diklofenak untuk mengurangi rasa sakit. Dia masih bisa berjalan," kata ketua komisi Vyacheslav Kulikov dalam pernyataan.
Baca juga: Pengkritik Putin, Alexei Navalny Kecam Kasus Pidananya
Komisi tidak mengatakan apakah Navalny menerima suntikan obat penghilang rasa sakit yang dia minta.
"Kami memastikan bahwa permintaannya telah dicatat secara resmi," tuturnya.
Seorang juru bicara departemen regional otoritas penjara Rusia menolak berkomentar.
Diklofenak adalah obat yang mengurangi peradangan dan rasa sakit dan digunakan untuk mengobati masalah dengan sendi, otot dan tulang, menurut informasi di situs web Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
Navalny mengatakan bahwa satu-satunya pengobatan yang dia terima adalah dua pil Ibuprofen per hari dan diagnosisnya tidak jelas.
Pengacara Navalny Vadim Kobzev, yang mengunjungi politisi itu sehari sebelum pemantau publik, mengatakan dia tidak mengetahui permintaannya untuk suntikan obat penghilang rasa sakit.
Puluhan petugas medis Rusia mengatakan dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan secara daring pada hari Minggu bahwa Navalny mungkin menderita akibat keracunan atau penyakit baru yang disebabkan oleh pemulihan yang tidak tuntas.
"Kami takut akan yang terburuk. Meninggalkan pasien dalam kondisi ini tanpa bantuan, bahkan mungkin menjalani pembedahan, dapat menyebabkan konsekuensi yang parah, termasuk hilangnya fungsi anggota tubuh bagian bawah yang tidak dapat diubah, seluruhnya atau sebagian," kata para dokter dalam surat yang diterbitkan oleh outlet media Rusia The Insider.(Straitstimes/OL-5)
Moskow mengumumkan pengusiran itu, beberapa jam setelah Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, untuk membahas hubungan antara kedua negara.
Kritikus Kremlin Alexei Navalny telah dipindahkan dari penjara Moskow ke lokasi yang tidak diketahui.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut sanksi AS sebagai serangan anti-Rusia yang bermusuhan dengan dalih yang tidak masuk akal.
Pria berusia 44 tahun itu mengatakan dirinya mengalami syaraf kejepit yang awalnya menyebabkan kaki kanannya mati rasa.
"Saya melakukan mogok makan menuntut agar hukum ditaati dan dokter diizinkan mengunjungi saya,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved