Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
RATUSAN orang hilang dan sekitar 15 orang dipastikan tewas, termasuk tiga anak, setelah kebakaran melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Korban diperparah oleh pagar kawat berduri yang mengurung para pengungsi di daerah-daerah kamp Balukhali yang terbakar.
"Peristiwa tragis ini bisa jadi tidak begitu berbahaya jika pagar kawat berduri tidak dipasang di sekitar kamp," kata sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) Jan Egeland.
"Staf NRC telah mendengar laporan mengerikan dari para pengungsi tentang perjuangan mereka untuk memotong pagar kawat guna menyelamatkan keluarga mereka, melarikan diri dari api dan mencapai tempat yang aman,” imbuhnya.
Penduduk kamp menangis ketika mencari orang yang dicintai atau mencoba menyelamatkan harta benda yang tersisa dalam puing-puing rumah mereka yang hangus.
“Kemarin sebelum kebakaran, anak-anak saya belajar di sekolah muslim. Saya tidak melihat mereka setelah mereka kembali. Saya menemukan dua anak saya yang lebih tua tetapi saya masih tidak dapat menemukan putra bungsu saya,” kata Shappuni, seorang pengungsi Rohingya.
Sekitar setengah dari pengungsi di kamp adalah anak-anak, yang sangat berisiko setelah kebakaran, termasuk beberapa yang terluka dan terpisah dari keluarga mereka. Rumah sakit dan sekolah termasuk di antara bangunan yang terbakar.
Kebakaran terjadi secara teratur di kamp-kamp pengungsi, termasuk satu di bulan Januari yang menghancurkan ratusan rumah, tetapi tidak sebesar skala kebakaran Senin (22/3) lalu.
“Ini sangat besar, sangat menghancurkan,” kata Johannes van der Klaauw dari UNHCR dalam pengarahan di Jenewa, Swiss.
“Masih ada 400 orang yang belum ditemukan, mungkin di suatu tempat di reruntuhan,” imbuhnya.
Kamp-kamp di daerah sekitar kota selatan Cox's Bazar saat ini menampung hampir 900.000 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar telah tiba sejak 2017, melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar terhadap kelompok minoritas Muslim.
Api telah membuat mereka kerugian dua kali lipat.
“Orang-orang ini telah mengungsi dua kali. Bagi banyak orang tidak ada yang tersisa,” kata kepala Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Bangladesh Sanjeev Kafley. “Puluhan ribu orang terlantar lagi,” imbuhnya.
Lebih dari seribu staf Palang Merah dan relawan telah bekerja dengan layanan pemadam kebakaran untuk memadamkan kobaran api, yang tersebar di empat bagian kamp yang menampung sekitar 124.000 orang.
“Semuanya telah pergi. Ribuan orang tanpa rumah,” kata seorang pengungsi Rohingya dari kamp Balukhali Aman Ullah.
"Api dapat dikendalikan setelah enam jam, tetapi beberapa bagian kamp terlihat berasap sepanjang malam,” imbuhnya.
Pejabat tinggi pemerintah di Ukhiya Nizam Uddin Ahmed mengatakan, setidaknya tiga dari korban tewas adalah anak-anak dan pencarian korban berlanjut.
“Penyebab kebakaran belum diketahui. Pihak berwenang sedang menyelidiki," kata pejabat senior polisi Zakir Hossain Khan.
Pembangunan kembali perlu dilakukan dengan cepat sebelum musim hujan, antara bulan Juni dan Oktober, karena angin topan dan hujan lebat sering menyebabkan banjir. UNHCR meminta lebih banyak dana. Permohonan 2021 untuk dukungan Rohingya hanya mencapai 16% dari target hampir US$300 juta.
Bangladesh sangat ingin mulai mengirim para pengungsi kembali ke Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Tetapi beberapa upaya repatriasi di bawah kesepakatan bersama telah gagal karena Rohingya menolak untuk pergi, khawatir akan lebih banyak kekerasan di negara yang menyangkal hak-hak dasar mereka termasuk kewarganegaraan. (Aiw/The Guardian/OL-09)
PULUHAN warga Rohingya, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan artileri dan drone yang menargetkan warga sipil ketika mereka mencoba melarikan diri dari Myanmar pekan lalu.
SEBANYAK 190 orang pengungsi Rohingya yang ditampung sementara di wilayah Aceh Besar melarikan diri dalam kurun waktu 2023.
Pengungsi Rohingya yang ditampung di pinggir Pantai Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, dipindahkan jauh dari pemukiman penduduk setempat.
SEKITAR 135 pengungsi Rohingya yang telah mendarat di Dusun Blang Ulam, Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh, dilaporkan telah berjalan jauh dari kapal
Setiap penumpang kapal dikenakan biaya sebesar 50 ribu Bangladeshi Taka atau sekitar Rp 7 juta untuk anak-anak, dan 100 ribu Taka atau sekitar Rp 14 juta untuk dewasa.
PEMERINTAH Indonesia segera melakukan uji kelayakan pengungsi Rohingya untuk memastikan yang datang itu benar-benar merupakan pengungsi?
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
KETUA DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan perlindungan kepada seorang selebgram asal Indonesia yang ditahan oleh otoritas Myanmar.
Abraham Sridjaja mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membebaskan selebgran asal Indonesia yang ditahan oleh pemerintah Myanmar.
Pengumuman disampaikan Trump lewat maklumat presiden dan disertai pernyataan dalam bentuk video.
ASEAN All Stars berhasil menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dalam laga persahabatan yang digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur,
EMT Indonesia telah berada di Myanmar sejak Kamis (3/4) yang satu regu bersama tim Indonesia Search and Rescue (Inasar).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved