Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMERINTAH Afghanistan dan Taliban, Jumat (19/3), setuju mencoba mempercepat perundingan perdamaian. Hal itu dikatakan seorang pejabat tinggi Afghanistan.
Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan di Moskow, yang diselenggarakan mengikuti konferensi internasional di ibu kota Rusia itu tentang proses perdamaian di Afghanistan.
Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan Pakistan pada konferensi meminta pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan untuk segera menyepakati gencatan senjata.
Baca juga: Biden Akui Sulit Penuhi Tenggat Keluar dari Afghanistan
Konferensi itu sendiri diadakan di Rusia, hanya enam pekan sebelum batas waktu--yang disepakati tahun lalu--soal penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
"Kami telah menyatakan kesiapan kami untuk mempercepat proses (perdamaian)," kata Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, kepada kantor berita RIA Rusia. "Mereka (Taliban) juga."
Abdullah mengatakan, ketika kedua pihak bertemu di Moskow, Jumat (19/3), kedua pihak belum membahas masalah-masalah khusus.
Moskow, pada Kamis (18/3), menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang Afghanistan.
Dalam konferensi tersebut, Rusia, AS, Tiongkok, dan Pakistan mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi seruan agar Afghanistan mencapai kesepakatan perdamaian serta mengekang kekerasan.
Pada saat yang sama, Taliban juga diminta untuk tidak melancarkan serangan apa pun di Afghanistan pada musim semi dan musim panas.
Konferensi tersebut diniatkan untuk menghidupkan kembali perundingan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban yang sebelumnya diselenggarakan di ibu kota Qatar, Doha.
Perundingan Doha sebagian besar terhenti terkait tudingan pemerintah Afghanistan bahwa Taliban tidak berhenti melakukan kekerasan.
Konferensi Moskow adalah ajang pertama kalinya AS mengirim perwakilan senior untuk berbicara tentang Afghanistan di bawah format yang
diluncurkan Rusia pada 2017.
Washington, tahun lalu, mencapai kesepakatan dengan Taliban untuk menarik pasukan dari Afghanistan pada 1 Mei setelah pasukan AS berada di negara itu selama hampir dua dasawarsa. (Ant/OL-1)
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved