Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEDIKITNYA 20 orang tewas dan 24 lainnya mengalami luka dalam peristiwa kebakaran pabrik pakaian di Mesir, Kamis (11/3). Kebakaran terjadi di pabrik yang terletak di timur ibukota Mesir, Kairo.
Puluhan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api. Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menimbulkan banyak korban jiwa tersebut
Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran besar kerap terjadi di Mesir. Kondisi bangunan yang jelek serta tidak adanya standar keamanan dan keselamatan yang diterapkan, membuat kebakaran kerap terjadi.
Bulan lalu, kebakaran terjadi di sebuah gudang sepatu di Kota Giza. Kebakaran pada bangunan bertingkat 13 yang menghadapi jalan raya utama tersebut membuat warga sekitar harus dievakuasi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pada 2020, kebakaran terjadi di sebelah jalan raya Kairo yang sibuk. Kebakaran terjadi karena kebocoran pipa minyak yang kemudian tersulut oleh mobil yang melintas. Dalam kejadian ini, 17 orang terluka. (AFP/OL-15)
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved