Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AMERIKA Serikat pada Kamis (18/2) mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bertemu dengan Iran dan merevisi klaim mantan Presiden AS Donald Trump tentang sanksi baru PBB. Itu memberikan celah untuk memulai diplomasi nuklir.
Beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan rekan-rekan Eropa, Amerika Serikat menyambut baik proposal untuk mengadakan pembicaraan dengan semua negara yang merupakan bagian dari kesepakatan nuklir 2015.
Direktur Politik UE Enrique Mora kemudian mengusulkan melalui Twitter pertemuan informal semua peserta. Ini karena kesepakatan nuklir berada pada saat kritis menjelang tenggat waktu akhir pekan bagi Iran untuk membatasi beberapa inspeksi nuklir PBB.
"Amerika Serikat akan menerima undangan dari Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk menghadiri pertemuan P5 +1 dan Iran untuk membahas jalan diplomatik ke depan tentang program nuklir Iran," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Kelompok yang menandatangani kesepakatan nuklir 2015, termasuk Amerika Serikat dan Iran serta Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia. Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir dan malah menjatuhkan sanksi besar-besaran yang bertujuan membuat Iran bertekuk lutut.
Namun Presiden AS Joe Biden telah mendukung kembalinya diplomasi. Ia mengatakan bahwa perjanjian 2015 efektif dalam mengurangi program nuklir Teheran. Tapi, itu masih harus dilihat Iran juga bersedia atau tidak duduk bersama Amerika Serikat.
Iran berkeras bahwa Amerika Serikat harus terlebih dahulu mencabut sanksi sebelum mereka kembali ke kepatuhan penuh pada perjanjian 2015. Dalam satu langkah pada Kamis, pemerintahan Biden mengatakan tidak lagi menyatakan bahwa PBB menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Dalam surat, penjabat duta besar AS untuk PBB, Richard Mills, mengatakan bahwa sanksi yang dikatakan akan diberlakukan kembali pada Agustus tetap dihentikan. (AFP/OL-14)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Hari Pelantikan selalu menghadirkan kemegahan dan gaya busana yang memukau. Dari topi elegan Melania Trump hingga setelan klasik Ivanka Trump.
Melania Trump tampil memukau dengan gaun strapless putih karya Hervé Pierre, melanjutkan kolaborasi mereka sejak pelantikan 2017.
Gelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Rapinoe menegaskan dirinya tidak akan pergi ke Gedung Putih seandainya timnas AS menjadi juara Piala Dunia Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved