Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pasokan Vaksin Terlambat, Italia Gugat Pfizer dan AstraZeneca

Atikah Ishmah Winahyu
25/1/2021 06:42
Pasokan Vaksin Terlambat, Italia Gugat Pfizer dan AstraZeneca
Fatima Negrini, 108, menerima suntikan vaksin covid-19 di Milan, Italia.(AFP/Handout / KOS GROUP)

ITALIA akan menempuh jalur hukum terhadap Pfizer Inc dan AstraZeneca terkait penundaan pengiriman vaksin covid-19, dalam upaya mengamankan jumlah pasokan yang telah disepakati alih-alih mencari ganti rugi. Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio, Minggu (24/1).

"Kami tengah berupaya agar program vaksin kami tidak berubah," kata Di Maio dalam siaran televisi negara RAI.

Pada Sabtu (23/1), Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan keterlambatan pasokan vaksin covid-19 tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran serius terhadap kewajiban yang tertera dalam kontrak.

Baca juga: Mantan Menkes Inggris Minta Warga Gunakan Masker Medis

Dia menambahkan Italia akan menggunakan semua alat hukum yang tersedia.

Italia harus kembali memikirkan seluruh program vaksinasi apabila masalah dalam pasokan terus berlanjut, kata seorang pejabat kesehatan senior.

Ketika ditanya apakah menurutnya perusahaan farmasi itu telah dipaksa mengumumkan pengurangan, Di Maio meyakini mereka telah menyetujui jumlah yang berada di luar kemampuan.

"Kami mengaktifkan semua saluran sehingga Komisi Uni Eropa melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendorong mereka menghormati kontrak,"
katanya.

Pekan lalu, Pfizer mengatakan akan memperlambat pasokan untuk sementara bagi Eropa guna membuat perubahan pada proses manufaktur yang akan mendorong produksi.

Pada Jumat (22/1), seorang pejabat tinggi mengatakan bahwa AstraZeneca telah menginformasikan kepada Uni Eropa terkait pemotongan pasokan vaksin covid-19 hingga 60% ke blok itu akibat permasalahan produksi.

Pemangkasan suplai yang diumumkan kedua perusahaan akan mengakibatkan kemunduran sekitar empat minggu bagi penduduk usia 80 tahun ke atas dan
enam hingga delapan pekan bagi seluruh populasi, kata Wakil Menteri Kesehatan Italia Pierpaolo Sileri, Minggu (24/1).

"Keterlambatan ini berdampak pada seluruh Eropa dan sebagian dunia namun saya yakin kemunduran itu dapat diperbaiki lebih lanjut," katanya dalam siaran saluran televisi Italia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya