Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

ISIS Klaim Bom Bunuh Diri di Baghdad yang Tewaskan 32 Orang

Nur Aivanni
22/1/2021 10:45
ISIS Klaim Bom Bunuh Diri di Baghdad yang Tewaskan 32 Orang
Ambulans membawa korban dari bom bunuh diri yang terjadi di pasar daerah Tayaran Square(AFP/SABAH ARAR)

KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menewaskan 32 orang dan melukai 110 orang di pasar yang ramai di Baghdad pada Kamis (21/1). Itu adalah serangan paling mematikan di kota itu dalam tiga tahun, ketika seorang pembom bunuh diri lainnya menargetkan daerah yang sama.

Pelaku pertama menarik kerumunan di pasar yang ramai di Tayaran Square dengan mengaku merasa sakit. Menurut Kementerian Dalam Negeri, pelaku kemudian meledakkan sabuk bahan peledaknya. Ketika lebih banyak orang berkerumun ke tempat kejadian untuk membantu para korban, pelaku bom bunuh diri kedua meledakkan bahan peledaknya.

Pasar terbuka tersebut, tempat pakaian bekas dijual di kios-kios, dipenuhi orang-orang setelah pembatasan akibat covid-19 di seluruh negeri dicabut.

Seorang fotografer AFP yang berada di tempat kejadian mengatakan pasukan keamanan telah menutup daerah itu, paramedis bergegas untuk mengangkut para korban.

Kementerian Kesehatan mengatakan sebagian dari korban meninggal di lokasi serangan, yang terluka dirawat dan ada juga yang sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Setelah tengah malam, ISIS mengunggah klaim yang mengatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut di saluran propaganda daringnya.

Baca juga: ISIS Serang Pejuang Suriah yang Dilatih Iran

Presiden Barham Saleh memimpin tokoh-tokoh politik dan mengutuk serangan itu. Pemerintah akan berdiri teguh melawan upaya-upaya jahat yang mengguncang negara. Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa pun mengutuk keras serangan itu.

Penjabat Menteri Luar Negeri AS Daniel Smith mengatakan pemboman tersebut adalah tindakan keji dari pembunuhan massal dan pengingat akan terorisme yang mengancam kehidupan rakyat Irak yang tidak bersalah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan seruan kepada rakyat Irak untuk menolak setiap upaya menyebarkan ketakutan dan kekerasan yang bertujuan merusak perdamaian, stabilitas dan persatuan.

Uni Eropa menyebut serangan itu tidak masuk akal dan biadab. UE pun menegaskan kembali dukungan penuhnya kepada otoritas Irak dalam perang melawan ekstremisme dan terorisme.

Iran juga mengecam serangan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan pemerintahnya siap membantu Irak dalam perjuangan melawan terorisme dan ekstremisme.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik