Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Tiongkok Optimistis Bisa Ambil Alih Kejayaan Ekonomi AS

Fetry Wuryasti
14/1/2021 11:00
Tiongkok Optimistis Bisa Ambil Alih Kejayaan Ekonomi AS
Presiden Tiongkok Xi Jinping menyambut Presiden AS Donald Trump saat bertemu di Beijing, Tiongkok, pada tahun 2017.(Nicolas ASFOURI / AFP)

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping, Rabu 13/1), memberikan sebuah pernyataan yang begitu optimistis mengenai masa depan Tiongkok, yang di situasi masa depan akan berada di tempat yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan Xi Jinping setelah Tiongkok terus menerus mengalami tekanan dari Amerika Serikat (AS).

Xi mengatakan kepada pejabat tingkat provinsi dan kementrian bahwa dirinya melihat peluang yang lebih besar, dibandingkan tantangan yang harus dihadapi.

Perubahan tersebut sudah dimulai ketika ada tekanan yang diberikan kepada Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan Xi sempat menyinggung tekanan yang diberikan Presiden Donald Trump dengan kebijakan America First.

Meski di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan tekanan, Xi tetap yakin bahwa Tiongkok akan memperoleh keuntungan secara jangka panjang.

"Saat ini dunia sedang dalam perubahan besar yang tidak terlihat dalam kurun waktu 1 abad. Namun saat ini waktu dan situasi tengah mendukung Tiongkok untuk mengalami kemajuan," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (14/1).

Pernyataan optimistis Xi datang setelah Tiongkok mampu menangani wabah virus corona lebih awal. Sehingga hal ini mendorong kebangkitan ekonomi bagi Tiongkok di tengah negara lain masih harus berjibaku dengan Covid-19.

Di tengah situasi dan kondisi Amerika yang tengah mengalami gejolak dalam pemerintahan, Tiongkok semakin yakin akan mengambil alih posisi Amerika sebagai pusat ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2028 mendatang.

Proyeksi Tiongkok tersebut sudah maju 5 tahun lebih awal dari yang diperkirakan. Xi mengatakan bahwa pada tahun 2020 silam, Tiongkok memang menghadapi resiko dan tantangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Melawan virus korona ditambah dengan tekanan yang diberikan dari Amerika terhadap hubungan bilateral yang terburuk dalam sejarah kedua negara merupakan sesuatu yang tidak mudah.

Belum lagi ditambah dengan situasi dan kondisi yang carut marut antara Tiongkok dengan Taiwan dan Hong Kong. Namun demikian, Tiongkok terus melangkah dengan optimistis akan dapat merangkul semuanya untuk bersatu.

Xi mengatakan kepada para pejabat provinsi untuk siap menjalankan rencana 5 tahun mendatang diikuti dengan sikap rendah hati dan berhati-hati.

"Untuk menjalankan rencana 5 tahun tersebut, Tiongkok harus terus belajar menghadapi setiap potensi resiko yang akan muncul, memperkirakan skenario terburuk, belajar menghadapi situasi dan kondisi yang sulit atau bahkan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Nico. (Try/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik