Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Libanon akan Berlakukan Lockdown Selama 3 Minggu

Atikah Ishmah Winahyu
05/1/2021 08:39
Libanon akan Berlakukan Lockdown Selama 3 Minggu
Dua warga mengenakan masker bersantai di sebuah taman di Beirut, Libanon.(AFP/ JOSEPH EID)

LIBANON telah mengumumkan aturan lockdown penuh, termasuk kebijakan jam malam selama tiga minggu untuk membendung peyebaran kasus covid-19.

Menteri Kesehatan sementara Libanon Hamad Hasan mengatakan lockdown akan dimulai pada Kamis (7/1) dan berlangsung hingga 1 Februari, dengan rincian lebih lanjut sektor mana yang dikecualikan akan diumumkan hari ini, Selasa (5/1).

Lockdown akan mencakup jam malam dari pukul 18.00 hingga 05.00 waktu setempat.

Baca juga: Regulator Obat Eropa Belum Setujui Penggunaan Vaksin Moderna

Jelas terlihat bahwa tantangan pandemi telah mencapai tahap yang sangat mengancam nyawa warga Libanon karena rumah sakit tidak mampu menyediakan tempat tidur.

Negara itu mencatat 2.870 infeksi baru pada Minggu (4/1) sehingga total kasus covid-19 menjadi 189.278 kasus dan 1.486 kematian sejak 21 Februari 2020.

Lockdown baru diberlakukan di tengah kekhawatiran melonjaknya pengangguran, inflasi, dan kemiskinan.

Libanon kini sedang menghadapi krisis keuangan yang telah menghancurkan mata uang, melumpuhkan bank, dan penabung kehabisan simpanan mereka. Persediaan medis menyusut karena dolar semakin langka.

Unit perawatan intensif sebelumnya telah mencapai kapasitas kritis selama musim panas ketika covid-19 menyebar setelah ledakan besar di dermaga menghancurkan sebagian wilayah Beirut, menewaskan 200 orang dan menghancurkan beberapa rumah sakit.

Kepatuhan menjaga jarak sosial dan tindakan pencegahan lainnya masih lemah dan sekarang ada kekhawatiran akan adanya peningkatan kasus yang signifikan setelah liburan Natal dan Tahun Baru.

“Ini masalah besar. Dalam sepuluh hari ke depan akan sangat sulit dan kami memperkirakan angka kematian akan meningkat seiring meningkatnya infeksi. Kami (kapasitas rumah sakit) hampir penuh sekarang dan kami bahkan belum melihat pengaruh periode liburan,” kata Kepala Unit Perawatan Kritis di Rumah Sakit Rafik Hariri. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya