Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

2022, Jumlah Warga Palestina dan Yahudi Sama Banyak

Mediaindonesia.com
03/1/2021 03:35
2022, Jumlah Warga Palestina dan Yahudi Sama Banyak
Pemandangan permukiman di Silwan yang didominasi warga Arab pada awal November lalu. Lokasinya tepat di luar Kota Tua di Yerusalem timur.(AFP/Ahmad Gharabli)

POPULASI warga Palestina di seluruh dunia saat ini diperkirakan 13,7 juta. Pada akhir 2022 jumlah orang Palestina dan Yahudi (yang tinggal di antara Mediterania dan Sungai Yordan) diperkirakan sama besar. Masing-masing warga keduanya sekitar 7,1 juta jiwa.

Angka itu berdasarkan Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS). Presiden PCBS Ola Awad melaporkan bahwa sekarang 5,2 juta warga Palestina tinggal di 'Negara Palestina', yakni Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur. Sekitar 6,2 juta orang Palestina tinggal di negara-negara Arab dan 738.000 lain tinggal di luar negeri.

Angka itu mencakup sekitar 1,6 juta warga Arab di Israel, yang oleh PCBS disebut sebagai orang Palestina yang tinggal di wilayah penjajahan Israel pada 1948. Secara keseluruhan, "Perkiraan PCBS menunjukkan bahwa sekitar 6,8 juta orang Palestina tinggal di Palestina yang bersejarah pada akhir 2020," katanya dalam laporan yang diterbitkan di situs web resmi PCBS.

Awad menambahkan bahwa warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat diperkirakan 3,1 juta. Diperkirakan 2,1 juta warga Palestina tinggal di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Persentase pengungsi pada 2017 mencapai 42% dari total jumlah warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dia juga menunjukkan bahwa total angka kelahiran di antara warga Palestina antara 2017 dan 2019 telah menurun menjadi 3,8 kelahiran dibandingkan 4,6 kelahiran pada 1999. Angka tersebut rata-rata dari 3,8 di Tepi Barat dan 3,9 di Jalur Gaza.

Awad juga mencatat bahwa telah terjadi penurunan rata-rata ukuran rumah tangga di antara warga Palestina. Angka rata-ratanya sekitar 5,1 individu pada 2019 dibandingkan dengan 6,1 individu pada 2004. Rinciannya, 4,9 di Tepi Barat dan 5,5 di Jalur Gaza.

Selain itu, laporan tersebut menunjukkan penurunan angka kematian anak balita, serta persentase perkawinan sebelum usia 18 di antara perempuan. Mengenai situasi ekonomi, laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah pekerja Palestina menurun pada 2020 sebesar 17% di Jalur Gaza dan 5,5% di Tepi Barat. Tiga belas persen pekerja Palestina absen dari pekerjaan mereka selama kuartal ketiga 2020 karena pandemi virus korona.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pendapatan 42% rumah tangga Palestina turun lebih dari setengahnya selama periode lockdown atau penguncian (5 Maret-25 Mei 2020) dibandingkan dengan Februari 2020. Pengeluaran bulanan untuk makanan menurun untuk 41% rumah tangga selama penguncian dibandingkan dengan Februari 2020 (42% di Tepi Barat dan 40% di Jalur Gaza). (Jerusalem Post/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya