Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Iran Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia

Nur Aivanni
30/12/2020 12:57
Iran Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Manusia
Seorang perempuan Iran mendapatkan suntikan vaksin covid-19 dalam uji klinis fase I vaksin covid-19 buatan lokal.(AFP/STR)

STUDI pertama tentang keamanan dan efektivitas vaksin covid-19 di Iran dimulai pada Selasa (29/12), kata TV pemerintah, dengan puluhan orang akan menerima vaksin yang dikembangkan di dalam negeri. Vaksin tersebut diproduksi Shifa Pharmed.

Iran telah berjuang menghentikan wabah covid-19 di kawasan itu, yang telah menginfeksi lebih dari 1,2 juta orang dan menewaskan hampir 55.000 orang.

Studi tersebut, uji klinis Fase 1, akan mendaftarkan 56 sukarelawan untuk menerima dua suntikan vaksin Iran dalam dua minggu, menurut manajer uji klinis Hamed Hosseini. Hasilnya akan diumumkan kira-kira sebulan setelah suntikan kedua.

Baca juga: Perawat Jadi Orang Pertama di Singapura yang Divaksin Covid-19

Tiga orang menerima suntikan pertama pada Selasa (29/12) di sebuah hotel Teheran yang dihadiri menteri kesehatan negara itu. TV pemerintah mengumumkan sejauh ini tidak ada suntikan yang menyebabkan demam.

Otoritas Iran memperkirakan vaksin itu akan memasuki pasar pada akhir musim semi 2021. Iran belum menguraikan proses persetujuan regulasi atau rencananya untuk uji coba lebih lanjut.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran bekerja sama dengan negara asing untuk memproduksi vaksin lain yang diharapkan dapat diuji pada manusia, Februari mendatang, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pemerintah berulang kali menuduh sanksi keras Amerika Serikat (AS) merusak upaya untuk membeli vaksin buatan luar negeri dan meluncurkan kampanye inokulasi massal seperti yang sedang berlangsung di AS dan Eropa.

Pada Senin (28/12), Iran mengatakan pihaknya mengharapkan sekelompok dermawan yang berbasis di AS untuk mengirimkan ribuan vaksin virus korona Pfizer dalam beberapa minggu mendatang. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya