Biden Calonkan Penduduk Asli Amerika Jadi Mendagri

Nur Aivanni
18/12/2020 09:45
Biden Calonkan Penduduk Asli Amerika Jadi Mendagri
Deb Haaland, kandidat menteri dalam negeri AS pilihan Joe Biden.(AFP/Alex EDELMAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

PRESIDEN Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mencalonkan anggota Kongres Deb Haaland untuk menjabat sebagai menteri dalam negeri, menurut media AS, Kamis (17/12). Jika dikonfirmasi oleh Senat, Haaland akan menjadi orang pribumi pertama yang memimpin departemen tersebut.

Dia juga akan menjadi penduduk asli Amerika pertama dalam perannya sebagai menteri kabinet.

Pilihan tersebut sesuai dengan janji Biden yang banyak dipublikasikan untuk membentuk kabinet Gedung Putih yang paling beragam dalam sejarah.

Baca juga: Biden akan Disuntik Vaksin Covid-19 Pekan Depan

Di Kongres, Haaland, 60, memprioritaskan peningkatan layanan kepada komunitas suku, terutama bantuan selama pandemi covid-19.

Departemen Dalam Negeri adalah badan dengan lebih dari 70 ribu karyawan yang mengawasi sumber daya alam negara, termasuk taman nasional, dan lokasi pengeboran minyak dan gas, serta tanah suku--rumah bagi 578 suku yang diakui secara federal.

"Merupakan suatu kehormatan untuk memajukan agenda iklim Biden-Harris, membantu memperbaiki hubungan antarpemerintah dengan suku-suku yang telah dirusak oleh Pemerintahan Trump," kata Haaland dalam pernyataan yang diterbitkan New York Times.

Biden juga dilaporkan menunjuk Michael Regan, regulator lingkungan North Carolina Utara, untuk memimpin Badan Perlindungan Lingkungan.

Tim transisi Biden tidak secara terbuka mengonfirmasi kedua pilihan tersebut. Tetapi, beberapa rekan Kongres Haaland mengucapkan selamat atas nominasi bersejarah itu.

Anggota Kongres dari Partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez memuji pencalonannya sebagai bersejarah di berbagai tingkatan.

"Dia membawa komitmen pada iklim dan keadilan pada posisi itu dan bobot historis memiliki seorang wanita Pribumi, tidak kurang dari seorang progresif, bertanggung jawab atas tanah federal sangat besar," katanya. (AFP/BBC/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya