Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pesawat Luar Angkasa Tiongkok Mendarat di Bumi

Atikah Ishmah Winahyu
17/12/2020 11:45
Pesawat Luar Angkasa Tiongkok Mendarat di Bumi
Tim mengamati modul pesawat angkasa luar Chang'e-5 milik Tiongkok.(AFP/STR)

PESAWAT luar angkasa tidak berawak milik Tiongkok yang membawa batu dan tanah dari Bulan kembali dengan selamat ke Bumi pada Kamis (17/12) pagi waktu setempat. Ini menjadi misi pertama dalam empat dekade untuk mengumpulkan sampel dari bulan.

“Kapsul yang membawa sampel yang dikumpulkan pesawat luar angkasa Chang'e-5 mendarat di wilayah Mongolia, utara Tiongkok,” lapor Xinhua, mengutip Administrasi Luar Angkasa Nasional Tiongkok (CNSA).

Direktur CNSA Zhang Kejian menyatakan misi itu berhasil. Misi tersebut menjadikan Tiongkok negara ketiga yang berhasil mengambil sampel dari Bulan, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.

Baca juga: Tiongkok Benderol Vaksin Covid-19 Lokal Setara Rp433 Ribu

Beijing ingin mengejar ketertinggalan dari Washington dan Moskow setelah menghabiskan beberapa dekade menyamai pencapaian para pesaing mereka dan telah menggelontorkan miliaran dolar untuk program luar angkasa yang dijalankan militer.

Pesawat ruang angkasa Chang’e-5 mendarat di Bulan pada 1 Desember dan memulai perjalanan kembali ke Bumi, dua hari kemudian. Saat berada di Bulan, pesawat tersebut juga mengibarkan bendera Tiongkok.

“Saat pesawat tersebut meninggalkan Bulan, dua hari kemudian, itu menandai pertama kalinya Tiongkok berhasil lepas landas dari benda luar angkasa,” kata CNSA.

Para ilmuwan berharap sampel yang dibawa Chang’e-5 akan membantu mereka mempelajari tentang asal-usul Bulan, pembentukan, dan aktivitas vulkanik di permukaannya.

Misi pesawat ruang angkasa itu adalah mengumpulkan 2 kg material di area yang dikenal sebagai Oceanus Procellarum atau Ocean of Storms, dataran lava luas di Bulan yang belum dijelajahi sebelumnya.

“Kapsul berisi tanah dan batuan Bulan akan diterbangkan ke Beijing untuk dibuka dan sampel Bulan akan dikirim ke tim peneliti untuk dianalisa dan dipelajari,” kata badan antariksa Tiongkok.

Wakil Cirektur Pusat Program Eksplorasi dan Luar Angkasa Bulan CNSA Pei Zhaoyu mengatakan Tiongkok akan menyediakan beberapa sampel bagi para ilmuwan di negara lain.

Xinhua menggambarkan misi tersebut sebagai salah satu yang paling menantang dan rumit dalam sejarah kedirgantaraan Tiongkok. Pesawat itu terdiri dari pesawat terpisah untuk sampai ke bulan, mendarat di atasnya, dan mengumpulkan sampel, bangkit kembali dan kemudian mengembalikan bebatuan dan tanah ke Bumi.

Kapsul kembali memasuki atmosfer Bumi pada ketinggian sekitar 120 km. Ketika berada sekitar 10 km di atas tanah, sebuah parasut terbuka dan mendarat dengan mulus, setelah itu tim pencari menemukannya.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, rencana untuk mewujudkan impian luar angkasa telah disusun dengan sangat serius. Tiongkok berharap memiliki stasiun luar angkasa berawak pada 2022 dan pada akhirnya mengirim manusia ke Bulan. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya