Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kemenangan Biden kian Pasti

Nur Aivanni
16/12/2020 04:00
Kemenangan Biden kian Pasti
Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara dalam rapat umum kampanye untuk mendukung kandidat Senat Demokrat di Atlanta, Georgia, kemarin.(JIM WATSON / AFP)

JOE Biden kemarin telah dikukuhkan sebagai presiden AS berikutnya ketika Electoral College meresmikan kemenangannya atas Donald Trump.

Pemungutan suara Electo­ral College biasanya hanyalah formalitas. Namun, proses itu kemudian membawa signifikansi tambahan karena adanya klaim Trump tentang kecurangan yang meluas dan penolakannya untuk meng­akui kekalahannya dalam pilpres.

California, negara bagian terpadat, memberi 55 suara elektoralnya kepada Biden. Itu secara resmi menempatkan mantan wakil presiden itu atas 270 suara yang diperlukan untuk mengamankan Gedung Putih. Berdasarkan hasil pemilu pada November, Biden memperoleh 306 suara Electoral College jika dibandingkan dengan 232 yang diperoleh Trump.

Para elektor California bertepuk tangan saat penghitungan 55 suara yang mendukung Biden dibacakan dan tidak ada yang menentang, mengonfirmasi mantan wakil presiden Barack Obama itu sebagai presiden ke-46.

“Demokrasi menang. Rakyat memilih. Integritas pemilu kami tetap utuh,” kata Biden dalam kutipan dari pidato yang diharapkan untuk disampaikan di kota asalnya Wilmington, Delaware.

“Sekarang saatnya membalik halaman untuk bersatu,” kata Biden. “Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika,” katanya.

Sebelumnya, para elektor di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama, seperti Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin juga memilih Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari bersama Kamala Harris.

Di sisi lain, Trump terus mengklaim bahwa dia ialah pemenang sebenarnya. Namun, pengadilan demi pe­ngadilan telah menolak klaim tim kampanye Republik atas kecurangan pemilu. Mahkamah Agung AS memberikan pukulan hukum terakhir ketika menolak gugatan yang diajukan oleh Texas dan negara bagian yang dipimpin oleh Partai Republik.

Ucapan selamat atas kemenangan Biden, antara lain datang dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Rusia sebelumnya mengatakan akan menunggu hasil resmi pe­milu sebelum mengomentari hasilnya. “Bagi saya, saya siap untuk berinteraksi dan kontak dengan Anda,” kata Putin.

“Kami berharap presiden terpilih selalu sukses dan menyatakan keyakinannya bahwa Rusia dan Amerika Serikat, yang memiliki tanggung jawab khusus untuk keamanan dan stabilitas global, dapat, terlepas dari perbedaan mereka, benar-benar membantu memecahkan banyak masalah dan tantangan yang dihadapi dunia,” lanjutnya.

Jaksa Agung mundur

Jaksa Agung AS, William Barr, salah satu rekan Trump yang paling setia, kemarin mundur seusai membantah Trump dengan mengata­kan bahwa Kementerian Kehakim­an tidak menemukan bukti kecurangan pemilu.

“Hubungan kami sangat baik. Dia telah melakukan pekerjaan luar biasa! Sesuai surat, Barr akan mundur sebelum Natal untuk menghabiskan liburan bersama keluarga. Wakil Jaksa Agung Jeff Rosen akan menjadi penggantinya,” cuit Trump mengumumkan pengunduran diri Barr melalui akun Twitter-nya.

Barr telah lama dipandang sebagai loyalis Trump dan dituding telah mengubah Kementerian Kehakiman menjadi pelayan bagi Gedung Putih.  (AFP/Aiw/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya