Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEORANG pejabat senior Partai Republik di Negara Bagian Georgia, Rabu (2/12), mengatakan tudingan tanpa bukti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa ada kecurangan dalam pemilu menyebabkan para pekerja di TPS menjadi terancam.
Pemimpin Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger merupakan pejabat negara bagian kedua, dalam tempo beberapa hari, yang meminta Trump melonggarkan tudingannya.
Trump berulang kali menuding terjadi kecurangan di Georgia namun tidak mengungkapkan bukti untuk menunjang tudingan tersebut. Penghitungan ulang di Georgia mengonfirmasi bahwa presiden terpilih AS Joe Biden menang di negara bagian itu dengan keunggulan 10 ribu suara.
Baca juga: Joe Biden Harapan Kerja Sama Dagang AS dan Uni Eropa
"Bahkan, setelah kami meminta Presiden Trump untuk mengurangi retorik kasarnya mengenai klaim dia menang di negara bagian ini, meski faktanya dia kalah, dia mencicit, 'Ungkap kecurangan massal di Georgia'," kata Raffensperger.
"Ini adalah pernyataan tanpa dasar yang menyebabkan ancaman bagi para pekerja TPS saat mereka hanya menjalankan tugas mereka."
"Kami akan melanjutkan kerja kami, menjalankan aturan, dan mengikuti proses," lanjutnya.
Pejabat Georgia lainnya, Gabriel Sterling, juga dari Partai Republik, mengecam Trump yang gagal mengutuk kekerasan terhadap petugas KPU.
"Tuan Presiden, tampaknya Anda kalah di Georgia. Jika tidak terima, Anda dipersilahkan pergi ke pengadilan," ujar Sterling.
"Yang tidak boleh Anda lakukan adalah membuat orang melakukan kekerasan. Seseorang akan terluka atau bahkan terbunuh dan itu tidak benar," serunya.
Trump masih menolak mengaku kalah di Pemilu AS pada 3 November lalu. Dia bersikeras pemilu itu dicurangi.
Serangkaian gugatan tim kampanye Trump telah ditolak pengadilan dan Jaksa Agung Bill Barr, Selasa (1/12), mengatakan tidak ada bukti mengenai kecurangan pemilu.
"Hingga hari ini, kita tidak melihat kecurangan hingga tingkat yang bisa memengaruhi hasil pemilu," kata Barr. (AFP/OL-1)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Presiden AS Donald Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam.
RUU “One Big Beautiful Bill” yang jadi andalan agenda domestik Donald Trump terancam gagal disahkan di DPR AS setelah ditentang sebagian anggota Partai Republik.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta Indonesia mewaspadai dampak lanjutan (second round effect) dari kebijakan tarif resiprokal AS.
Pemerintahan Trump membuka kemungkinan mencabut kewarganegaran calon Wali Kota New York Zohran Mamdani, karena mendukuk Palestina.
Donald Trump dan Ron DeSantis tampil kompak membuka pusat penahanan imigran yang dijuluki Alligator Alcatraz di Everglades, Florida.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved