SUDAN akhirnya mengonfirmasikan delegasi Israel telah mengunjungi ibu kotanya, Khartoum. Konfirmasi ini diberikan seminggu setelah kunjungan tersebut.
Demikian laporan saluran berita pan-Arab, Al-Hurra. Dewan Kedaulatan, badan tertinggi yang berkuasa di negeri itu, berusaha mengecilkan pentingnya kunjungan tersebut.
"Kami tidak mengumumkannya pada saat itu karena itu bukanlah kunjungan besar atau bersifat politik," kata juru bicara dewan Mohamed al-Faki Suleiman kepada Al-Hurra yang berbasis di Amerika Serikat, Minggu (29/11).
Dia mengatakan kunjungan itu bersifat teknis dan militer.
Sudan pada Oktober menjadi negara Arab ketiga dalam beberapa bulan yang mengumumkan kesepakatan normalisasi dengan Israel, setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Suleiman mengatakan diskusi dengan pihak Israel ditunda karena ada kewajiban politik dan ekonomi yang tidak dihormati, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Itu mungkin merujuk pada penghapusan Sudan dari daftar hitam negara sponsor terorisme AS yang akan membutuhkan dukungan pemungutan suara di Kongres.
Israel mengumumkan pada 23 November bahwa mereka telah mengirim delegasi pertamanya ke Sudan setelah kesepakatan tentang normalisasi.
Namun keesokan harinya Khartoum membantah mengetahui kunjungan tersebut. (AFP/OL-14)