Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Jepang mendeteksi wabah flu burung di sebuah peternakan ayam yang berlokasi Prefektur Fukuoka. Adapun delapan kasus serupa juga dilaporkan di Prefektur Kagawa.
Gelombang flu burung yang dimulai awal November, terbukti menjadi yang terburuk dalam empat tahun terakhir. Bahkan, bisa dikatakan penyebaran virus cukup serius untuk pertama kali dalam dua tahun.
"Kasus kesembilan dari avian influenza yang sangat patogen telah dikonfirmasi," jelas Kepala Juru Bicara Pemerintah Jepang Katsunobu Kato dalam pertemuan rutin.
"Tim investigasi epidemiologi yang terdiri dari pejabat Kementerian Pertanian dan ahli epidemiologi berencana melakukan investigasi terkait jalur penularan," imbuh Kato.
Baca juga: Ilmuwan Jepang Beralih ke Ulat Sutera untuk Vaksin Covid-19
Berdasarkan laporan, sekitar 93.500 ayam di sebuah peternakan di Kota Munakata, wilayah Prefektur Fukuoka, akan dimusnahkan. Sementara itu, lebih dari 1,3 juta ayam di Prefektur Kagawa telah dimusnahkan pada bulan ini.
Wabah flu burung terakhir melanda Jepang pada Januari 2018. Saat itu, otoritas Jepang memusnahkan 91 ribu ayam di Prefektur Kagawa.
Wabah besar terakhir terjadi pada November 2016-Maret 2017. Diketahui, 1,67 juta ayam dimusnahkan akibat flu burung strain H5N6.(CNA/OL-11)
Kasus tersebut merupakan yang pertama dicatat di Inggris sejak Juni 2017.
Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan di Tiongkok mengatakan kasus tersebut terjadi di sebuah peternakan yang memiliki 7.850 ayam, 4.500 ekor di antaranya meninggal karena flu burung.
Delapan ayam mati mendadak di peternakan di negara bagian Schleswig-Holstein. Sisa unggas yang ada di peternakan itu telah dimusnahkan dan dibuang sesuai aturan yang ada.
Virus yang tidak berbahaya bagi manusia namun bisa merugikan sektor pertanian, sejauh ini, telah ditemukan di Belgia, Belanda, Rusia, Irlandia, dan Inggris.
Pemerintah Belgia melaporkan wabah flu burung H5N5 yang sangat patogen di salah satu peternakan unggas di negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved