Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
IRAN, Sabtu (21/11), mengumumkan menutup usaha non-esensial di lebih dari separuh kota di negara itu selama dua pekan dan memberlakukan pembatasan pergerakan untuk menekan penyebaran covid-19.
Iran tidak memberlakukan lockdown penuh sejak negara itu dihantam pandemi covid-19, Februari lalu, dengan Presiden Hassan Rouhani beralasan ekonomi negara itu tidak akan bertahan jika lockdown diberlakukan.
Gugus Tugas Covid-19 Iran, Sabtu (21/11), mengumumkan hanya pelayanan penting--termasuk pusat kesehatan, apotek, toko makanan, dan transportasi publik--yang diizinkan beroperasi di wilayah yang dihantam covid-19 selama hampir dua pekan.
Baca juga: KTT G20 Bahas Pandemi, Trump Pilih Main Golf
Kebijakan itu memengaruhi lebih dari setengah kota di Iran, termasuk ibu kota Teheran.
Kendaran pribadi dilarang meninggalkan zona merah hingga pemberitahuan selanjutnya. Warga juga dilarang melakukan perjalanan antara pukul 21.00 dan 4.00 waktu setempat di Teheran dan kota-kota Iran lainnya.
Gugus Tugas Covid-19 Iran mengatakan lebih dari 53 juta dari 80 juta warga Iran terpengaruh oleh kebijakan itu.
Rouhani memperingatkan bahwa Iran menghadapi gelombang ketiga covid-19 dan pembatasan baru itu merupakan pertanda bagi warga bahwa pandemi ini adalah masalah serius.
"Kami meminya semua warga mematuhi aturan demi memperkecil pengaruh ekonomi dari kebijakan yang diambil. Kebijakan ini diambil karena tidak ada opsi lainnya," ujar Rouhani.
Rouhani juga menjanjikan bantuan tunai sebesar 1 juta rial, sekitar Rp57 ribu, per bulan, selama empat bulan untuk sekitar 30 juta warga.
Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling parah dihanyam covid-19. Jumlah korban tewas akibat virus korona telah melewati angka 400 per hari sejak awal November.
Kementerian Kesehatan Iran, Sabtu (21/11), melaporkan 12.931 kasus baru per hari dan 431 kematian. Angka itu menjadikan jumlah total kasus covid-19 di Iran menjadi 841.308 dan 44.327 kematian. (AFP/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved