Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Penggunaan Vaksin di AS sebelum Natal

(Nur/Aiw/CNA/X-3)
20/11/2020 02:20
Penggunaan Vaksin di AS sebelum Natal
Ugur Sahin, KEPALA Eksekutif BioNTech Ugur Sahin(Photo by Andreas Arnold / dpa / AFP) / Germany OUT)

KEPALA Eksekutif BioNTech Ugur Sahin mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) setuju penggunaan vaksin secara darurat jelang paruh pertama Desember di 'Negara Paman Sam'. Sementara itu, persetujuan bersyarat untuk negara-negara Uni Eropa di paruh kedua Desember.

"Jika semua lancar, saya bisa bayangkan kami mendapat persetujuan pada paruh kedua Desember dan mulai mengirim sebelum Natal," kata Sahin.

Tingkat keberhasilan vaksin yang dikembangkan AS Pfizer dan BioNTech Jerman ialah tertinggi dari semua kandidat dalam uji klinis tahap akhir. Para ahli mengatakan itu merupakan pencapaian signifikan untuk mengakhiri pandemi covid-19.

Pfizer mengatakan 170 sukarelawan dalam uji coba yang melibatkan lebih dari 43.000 orang tertular covid-19, tetapi 162 di antaranya hanya diberi plasebo, yang berarti vaksin itu 95% efektif. Dari 10 orang yang terjangkit covid-19 parah, satu orang sudah mendapat vaksin.

Analisis uji coba terakhir dilakukan seminggu setelah hasil awal menunjukkan vaksin itu lebih dari 90% efektif. Pada Senin (16/11), Moderna Inc merilis data awal untuk vaksinnya dan menunjukkan efektivitas 94,5%.

Pfizer akan membuat sebanyak 50 juta dosis vaksin tahun ini. Jumlah itu cukup untuk melindungi 25 juta orang dan kemudian memproduksi hingga 1,3 miliar dosis pada 2021.

Adapun vaksin covid-19 yang dikembangkan Astrazeneca dan Universitas Oxford menimbulkan respons imun kuat bagi kelompok usia tua. Data dari uji coba tahap menengah ini menunjukkan vaksin tersebut berpotensi mampu melindungi kelompok paling rentan terhadap pandemi.

"Respons antibodi dan sel T yang kuat terlihat pada warga lansia dalam penelitian kami sangat menggembirakan," kata konsultan sekaligus wakil pimpinan peneliti di grup Oxford Vaccine.

Para peneliti menuturkan, uji coba tahap akhir atau fase III sedang berlangsung untuk mengonfirmasi temuan dan menguji apakah vaksin mampu melindungi berbagai kelompok usia dari infeksi covid-19, termasuk pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

"Data efektivitas pertama dari uji coba fase III kemungkinan keluar beberapa minggu ke depan," bunyi laporan Lancet.

Kandidat vaksin covid-19 Oxford-Astrazeneca yang disebut AZD1222 atau ChAdOx1 nCoV-19 menjadi pelopor dalam upaya global untuk mengembangkan vaksin untuk melindungi dari infeksi virus SARS-CoV-2. (Nur/Aiw/CNA/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik