Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SELAIN warga Amerika Serikat (AS) yang menginginkan adanya pergantian pemimpinnya dengan memilih Joe Biden, dunia internasional juga menyambut positif hadirnya pemerintahan baru di negara adikuasa tersebut. Tak heran ucapan selamat dari para pemimpin dunia kepada presiden AS terpilih itu pun membanjiri media media massa dan media sosial.
Ketua Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) Yusran menilai, perbedaan karakter yang cukup kontras antara Biden dan Presiden Donald Trump, memang memberi harapan baru dalam peta politik internasional. Trump dinilai cendrung melakukan pendekatan yang bersifat unilateral. Beberapa kebijakan luar negerinya yang kontroversial sering menimbulkan instabilitas kawasan.
"Nah dengan terpilihnya Joe Biden tentu masyarakat internasional berharap bahwa Amerika Serikat bisa kembali pada konsep multilateralisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan dunia, termasuk juga dengan soal-soal bagaimana dunia mengatasi pandemi ini berasama," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (8/11).
Menurutnya, bebeapa kebijakan Trump pun telah menimbulkan kemarahan dunia internasional, seperti masalah Israel-Palestina. Begitu pula dengan perang dagang antara AS -Tiongkok yang telah menyebabkan goncangan pada ekonomi dunia, serta keterlibatannya dalam konflik Laut China Selatan.
"Dan ini tentunya tidak menyehatkan bagi pola hubungan antar kedua negara yang berimplikasi pada tatanan ekonomi glonal," imbuhnya.
Meski demikian, Yusran juga mengatakan bahwa ada juga masyarakat dunia yang mengharapkan Trump kembali memimpin AS. Hal itu tidak terlepas dari kebijakannya yang cedrung mengarah pada investasi dan perdagangan untuk memperkuat perekonomian.
Sementara, Biden dalam berbagai kampanyenya ingin kembali meletakan dasar-dasar politik AS yang lebih bisa diterima secara umum di mata internasional. Misalnya terkait kebijakan politik di Timur Tengah terurama Israel dan Paletina dengan prinsip yang tegas. Kemudian soal pemulihan hubungan dengan Tiongkok dan juga negara mayoritas Islam.
Baca juga : Keluar Gedung Putih, Trump Bakal Hadapi Masalah Hukum
"Termasuk juga Biden berusaha menormalisasi dengan lembaga dunia WHO yang secara sepihak waktu di pemerintahan Trump, AS keluar dari WHO," katanya.
Biden juga dinilai akan fokus pada masalah lingkungan seperti kembali bergambung dengan perjanjian Paris. Hal itu tentu akan mengembalikan citra AS di mata dunia internasional.
Terkait penolakan Trump terhadap hasil pilpres, Dosen Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur itu menilai sebagai hal yang wajar dalam kontestasi politik. Apalagi proses pemilihannya berjalan ketat dengan berbagai klaim dan tuduhan kecurangan.
Trump, lanjutnya sejal wala sudah yakin akan kembali memenangkan periode keduanya. Namun, masyarakat AS ternyata menginginkan pemimpin baru setelah berbagai persoalan domestik seperti masalah pandemi, rasisme, hingga imigran.
"Donald Trump sejak awal proses kampanye sangat percaya diri memenangkan kontesatasi ini dan kemudian tiba-tiba persoalannya berbah," tambahnya.
Dia pun menambahkan, terpilihnya Biden juga akan berdampak pada politik, keamanan dan ekonomi Indonesia. Sebagai mitra strategis tentu hubingan kedua negara akan menghadirkan berbagai kerja sama yang menguntungkan kedua negara.
Namun, di satu pihak Indonesia perlu mewaspadai kebijakan Biden yang berkaitan dengan isu lingkungan. Mengingat, sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia akan menghadapi tantangan cukup berat dari pemimpin dunia yang concern pada isu lingkungan.(OL-7)
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved