Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

UE Luncurkan Sanksi Terhadap Pemimpin Belarus Lukashenko

Nur Aivanni
05/11/2020 08:03
UE Luncurkan Sanksi Terhadap Pemimpin Belarus Lukashenko
Demonstrasi menentang ketrepilihan Lukashenko(AFP)

UNI Eropa (UE) mengeluarkan prosedur pemberian sanksi untuk Presiden Belarus Alexander Lukashenko, putranya Viktor dan 13 orang lainnya yang bertanggung jawab atas tindakan keras pasca-pemilihan di bekas negara Soviet, kata sumber-sumber diplomatik di Brussels.

Lampu hijau untuk melarang visa dan membekukan aset Lukashenko dan 14 orang lainnya, diberikan oleh utusan dari 27 negara anggota UE dan harus dikonfirmasi dalam jurnal resmi blok tersebut pada Jumat (6/11).

Uni Eropa telah memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada 40 sekutu Lukashenko karena mencurangi pemilihan pada Agustus. Akibatnya, Lukashenko kembali ke tampuk kekuasaan dan mengatur tindakan keras terhadap protes massa yang telah mengguncang negara itu sejak pemungutan suara.

Blok tersebut menahan diri untuk menghukum Lukashenko, berusaha membujuknya untuk terlibat dalam dialog dengan kekuatan oposisi guna menyelesaikan krisis di negara tersebut.

Namun, harapan tersebut tidak terpenuhi dan pada pertengahan Oktober. Para menteri luar negeri UE pun memberikan lampu hijau, pada prinsipnya untuk mengambil tindakan terhadap pemimpin tersebut.

Baca juga: Biden Janji Dukung Oposisi Belarus untuk Singkirkan Lukashenko

Lukashenko bertanggung jawab atas penindasan dengan kekerasan oleh aparat negara sebelum dan sesudah pemilihan presiden 2020.

Itu juga memberinya tanggung jawab atas pengecualian kandidat oposisi penting dalam pemilu, penangkapan sewenang-wenang dan perlakuan buruk terhadap demonstran damai, serta intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis.

UE juga menargetkan putra Lukashenko, Viktor, yang bertindak sebagai penasihat keamanan nasional di Belarus.

Untuk diketahui, Uni Eropa menolak hasil pemilihan pada 9 Agustus dan mengatakan tidak menganggap Lukashenko sebagai presiden yang sah. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya