Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ARMENIA dan Azerbaijan telah kembali sepakat menghormati sebuah gencatan senjata kemanusiaan untuk mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh mulai Senin (26/10). Hal itu diungkapkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, Sabtu (24/10), bertemu dengan menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan serta perwakilan Grup Minsk lainnya.
Washington, bersama Prancis dan Rusia, merupakan bagian dari Grup Minsk yang dibentuk Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE0 untuk menjadi mediator utama konflik di Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Tewas
Departemen Luar Negeri AS mengatakan gencatan senjata itu akan berlaku mulai Senin (26/10) pukul 08.00 waktu setempat setelah sebuah gencatan senjata singkat berakhir setelah kedua pihak bertikai saling tuding melanggar kesepakatan itu.
Konflik di Nagorno-Karabakh yang secara internasional diakui sebagai bagian Azerbaijan namun dikuasai kelompok separatis Armenia telah berlangsung sejak 27 September.
Armenia dan Azerbaijan saling tuding masing-masing negara mengincar warga sipil dalam ketegangan di kawasan pegunungan itu.
Ini bukan kali pertama kedua pihak menyepakati gencatan senjata. Biasanya, kesepakatan itu tidak berlangsung lama. (AFP/OL-1)
Prancis, Rusia, dan NATO termasuk di antara mereka yang mendesak penghentian segera bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah tersebut diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnik Armenia.
Armenia dan Azerbaijan menuduh satu sama lain telah menembak langsung ke wilayah masing-masing dan menolak tekanan untuk mengadakan pembicaraan damai.
Bentrokan antara dua bekas republik Soviet di Kaukasus Selatan ialah gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan
Dalam perbandingan kepemilikan jumlah armada pesawat, Armenia memiliki total 64 pesawat, sedangkan Azerbaijan memiliki 147 pesawat.
Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan sejak lepas dari Republik Soviet, tetapi
Pashinyan mengatakan negosiasi mengenai status Karabakh sekarang tidak ada gunanya. Ia pun menuduh Azerbaijan tidak ingin berkompromi.
Sejak hari pertama perang kami memutuskan untuk memberikannya kepada penduduk secara gratis dan bekerja untuk tentara juga
Putin mengatakan bahwa kedua belah pihak telah kehilangan hampir 2.000 nyawa dalam pertempuran yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.
Kesepakatan tersebut dicapai selama pembicaraan di Jenewa antara menteri luar negeri kedua negara dan utusan dari Prancis, Rusia dan Amerika Serikat,
Pasukan Rusia yang terdiri dari 1.960 personel militer dan 90 pengangkut personel lapis baja akan dikerahkan ke wilayah tersebut sebagai penjaga perdamaian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved