Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Perdana Menteri Kirgizstan Mundur Pasca-Kerusuhan Pemilu

Nur Aivanni
07/10/2020 12:18
Perdana Menteri Kirgizstan Mundur Pasca-Kerusuhan Pemilu
Warga protes menolak hasil pemilu parlemen di Kota Bishkek, Kirgizstan, Senin (5/10).(VYACHESLAV OSELEDKO / AFP)

PERDANA Menteri (PM) Kirgizstan Kubatbek Boronov mengundurkan diri pada Selasa (6/10) setelah kerusuhan yang meluas yang mendorong badan pemilihan umum untuk membatalkan hasil pemilihan parlemen pada Minggu (4/10).

Hasil pemilihan tersebut memicu kekacauan pada Senin (5/10)  malam di ibu kota Bishkek, dengan pengunjuk rasa merebut gedung-gedung pemerintah dan membebaskan politisi terkenal dari penjara, termasuk mantan presiden Almazbek Atambayev.

Boronov, yang merupakan sekutu Presiden Sooronbay Jeenbekov yang pro-Rusia, digantikan seorang politikus nasionalis yang dibebaskan pengunjuk rasa dari penjara sehari sebelumnya.

PM baru Sadyr Japarov, kata layanan pers parlemen, terpilih dalam pertemuan luar biasa di sebuah hotel setelah pengunjuk rasa merebut gedung parlemen.

Pada Selasa (5/10), pengadilan di Bishkek membatalkan hukuman 11,5 tahun kepada Japarov yang dihukum karena penyanderaan dan kejahatan lainnya yang mulai dia lakukan pada tahun 2018.

Para pendukung oposisi telah membanjiri jalan-jalan di Bishkek pada Senin untuk menuntut pengunduran diri presiden dan pemilihan ulang. Demonstrasi damai di Bishkek kemudian berubah menjadi kekerasan setelah terjadi bentrokan dengan polisi.

Kerusuhan atas pemungutan suara tersebut menyebabkan hampir 700 orang terluka dan satu orang tewas. Pada Selasa, kerusuhan tersebut tampaknya menyebar ke bagian lain negara itu, meningkatkan kekhawatiran dari Rusia yang memiliki pengaruh kuat di negara bekas Uni Soviet itu.

Presiden Jeenbekov menegaskan bahwa situasi di negara itu berada di bawah kendalinya dan menuduh beberapa kekuatan politik berusaha merebut kekuasaan.

"Saya memerintahkan lembaga penegak hukum untuk tidak melepaskan tembakan atau menumpahkan darah, agar tidak membahayakan nyawa satu warga negara," kata Jeenbekov.

Komisi Pemilihan Umum Pusat Kyrgyzstan mengatakan bahwa mereka telah membatalkan hasil pemilihan yang membuat partai-partai yang dekat dengan Jeenbekov mendominasi hasil, di tengah tuduhan pembelian suara massal.

Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Kremlin prihatin atas kerusuhan itu. Otoritas militer Rusia mengatakan mereka telah meningkatkan keamanan di pangkalan mereka di luar ibu kota.

Sementara itu, Amerika Serikat meminta semua pihak untuk menahan diri dari aksi kekerasan dan menyelesaikan sengketa pemilu melalui cara yang damai. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya